JUMLAH pengangguran di Indonesia pada Agustus 2020 menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 9,77 Juta orang. Jumlah pengangguran tersebut naik 2,67 Juta orang. Hal tersebut terjadi karena pandemi Covid-19. Semakin kecilnya peluang untuk mendapatkan pekerjaan pada masa sekarang seharusnya memaksa kita untuk putar otak. Alih-alih mencari pekerjaan, mengapa tidak berpikir untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri?
Berbisnis merupakan salah satu jalan yang bisa dipilih, namun tidak semua orang berani melakukan hal ini. Dalam dunia bisnis seseorang harus memiliki mental yang kuat. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bisnis adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan; bidang usaha; usaha dagang. Setiap usaha tentu dibutuhkan pengorbanan dan kesiapan, yakni siap gagal. Sebenarnya tidak hanya dalam berbisnis saja ada kegagalan. Sejak kecil pun kita pernah mengalami kegagalan. Seorang anak kecil harus tersungkur dulu baru bisa ia berjalan. Harus berjalan dulu baru bisa berlari. Kegagalan merupakan bagian dari proses itu. Tidak ada orang yang gagal pada tahap berproses. Ia baru akan gagal bila berhenti berproses.
Ilustrasi Logo.
Kita ambil salah satu contoh bisnis dari kalangan generasi muda sekarang. Siapa yang tidak mengenal logo di atas? Logo dari bisnis kolaborasi orang-orang tersohor tanah air. Mereka saja tidak berhenti berproses. Bisnis ini dimiliki chaf Arnold, Randy Julius, dan dua putra Presiden Jokowi, yakni Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep. Bisnis ini sudah ada sejak September 2019, tapi peresmiannya baru pada 21 Oktober 2019.
Kita cukupkan pembahasan tentang bisnis dan masalah pengangguran di tanah air. Sekarang coba perhatikan logo dari nama merek tersebut! Dapatkah kamu menemukan apa yang salah? Kamu mungkin akan fokus pada karikatur wajah Kaesang, Gibran, Arnold, dan Julius. Tidak ada yang salah dengan karikatur itu. Lalu bagaimana dengan gaya penulisan nama merek? Gaya penulisan nama merek dibuat menyerupai huruf kanji, sehingga memunculkan nuansa Jepang di dalam logo dan menambah kesan estetik. Dikutip dari lifepel.co.id karikatur tersebut adalah karya mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). (08/02/2021).
Bila kamu masih belum menemukan apa kesalahannya. Coba perhatikan penulisan kata Mangkok ku! Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata ‘mangkok’ merupakan bentuk tidak baku dari ‘mangkuk’. Mangkuk berarti (1) cangkir, cawan; (2) tempat untuk makanan yang berkuah, tidak bertelinga, ceking, bundar, bagian permukaannya lebih luas daripada bagian alasnya, terbuat dari porselin atau bahan lain; pinggan. Selain dari penggunaan kata baku dan tidak baku ada hal lainnya. Sesuatu yang sering dianggap kecil namun tak kalah penting untuk diperhatikan, yakni penggunaan kata ganti –ku. Sebab dianggap sepele orang-orang kerap salah dalam menuliskannya. Sikap remeh ini berujung pada pelanggaran kaidah penulisan bahasa Indonesia yang benar. Contoh: pacar ku, pujaan hati ku. Kasus seperti ini sering dijumpai dalam penulisan di sosial media seperti Instagram, WhatsApp, Fecebook, dan lainnya, tapi di sini saya hanya akan fokus kesalahan penulisan kata ganti –ku pada nama merek.
Kata ganti –ku termasuk kata ganti kepemilikan. Kata ganti kepemilikan adalah kata untuk mengganti posisi benda milik seseorang. Sesuai kaidah penulisan bahasa Indonesia yang benar menurut PUEBI kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Sedangkan kata ganti –ku,-mu, -nya ditulis serangkai dengan yang mendahuluinya. Pada nama merek ‘Mangkok ku’ terjadi kesalahan penulisan kata ganti –ku. Kata ganti -ku di sana seharusnya ditulis serangkai dengan kata sebelumnya. Sehingga penulisan yang benar menjadi ‘Mangkukku’.
Sebagai perbandingan penulis juga menemukan contoh lain penggunaan nama merek dengan menggunakan kata ganti –ku. Pertama, nama merek ‘Sajiku’. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata ‘Saji’ berarti hidangan. Bila digabungkan dengan kata ganti –ku menjadi ‘Sajiku’. Penulisannya nama merek Sajiku sudah benar karena ditulis serangkai. ‘Sajiku’ memiliki makna hidanganku atau hidangan milik si aku. Kedua, nama merek Kudapanku. Kudapanku adalah satu nama merek oleh-oleh khas Jambi. ‘Kudapan’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti Penganan yang dimakan di luar waktu makan; makanan kecil. Penulisan nama merek Kudapanku sudah benar. ‘Kudapanku’ bisa diartikan makanan kecilku. Ketiga, nama merek Ladaku. ‘Lada’ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bararti (1) tanaman memanjat dan bercabang banyak, tinggi mencapai 15 m, dari buku-buku batang keluar daun, tunas, berbunga, berdau tunggal berselang-seling pada cabang, buahnya buni dan tidak bertangkai, berbiji satu, berkulit keras dan dibalut daging buah yang tebal, digunakan sebagai rempah-rempah; merica; sahang; (2) cabai. Penulisan nama merek Ladaku sudah benar sebab penulisan serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Seperti halnya Sajiku dan Kudapanku makna kata ganti –ku pada Ladaku juga sama, yakni menunjukkan kepemilikan terhadap suatu barang. Kita sebagai masyarakat Indonesia sudah seharusnya kritis dan tidak lagi menyepelekan sesuatu yang dianggap kecil. Sebab bermula dari kesalahan kecil akan muncul kesalahan yang lebih besar. Kesalahan-kesalahan itu akan menggeserkan tata bahasa Indonesia dari kedudukan seharusnya. Hal tersebut akan berdampak pada menghilangnya kemurnian bahasa Indonesia itu sendiri.
Penulis Laylatul Lili Rahmah, lahir di Pematang Lumut 7 Desember. Mahasiswa aktif jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas. Bergiat di Labor Sastra dan Seni Sastra Indonesia. Hobi menanam bunga, menonton film, membaca, dan menulis.
« Prev Post
Next Post »