Waduh! Pemuda Ini Rudapaksa Nenek di Kebun Jagung, Dipaksa dan Diseret saat Menunggu Angkot di Pinggir Jalan    
Jumat, Desember 20, 2024

On Jumat, Desember 20, 2024

Waduh! Pemuda Ini Rudapaksa Nenek di Kebun Jagung, Dipaksa dan Diseret saat Menunggu Angkot di Pinggir Jalan
Dalam video, nampak pelaku berbaju putih yang sedang terduduk dengan membawa kantung kresek berwarna hitam besar, sembari dimarahi beberapa warga.
BENTENGSUMBAR.COM
- Warga Medan digegerkan dengan aksi keji pemuda bernama Opi Siregar, 20, yang tega melakukan aksi pemerkosaan kepada wanita lanjut usia (lansia) di sebuah kebun jagung, Kelurahan Bangun Mulia, Medan Amplas, Sumatera Utara, Selasa (17/12).

Video yang merekam detik-detik pelaku digerebek warga salah satunya diunggah oleh akun Instagram @omg.indonesia.id, Jumat (20/12).

Dalam video, nampak pelaku berbaju putih yang sedang terduduk dengan membawa kantung kresek berwarna hitam besar, sembari dimarahi beberapa warga.

Pelaku sempat membentak korban nenek yang belum diketahui namanya itu karena tak terima hanya dia yang dipaksa duduk oleh warga.

“Aturan ini orangtua kau kasih makan, malah kau perkosa,” kata salah satu warga dalam video.

Dengan tampang tak merasa bersalah, si pelaku menatap tajam perekam video yang semakin memicu kemarahan warga.

Terdengar seorang warga lain yang melakukan panggilan telepon untuk melapor adanya aksi pemerkosaan ke pihak berwajib. 

“Ga begitu nengoknya, bukan begitu kau nengok,” lanjut suara dalam video.

Saat ditanya apakah korban mendapat paksaan, korban menjawab dengan kondisi linglung jika dirinya memang dipaksa oleh pelaku saat menunggu angkutan kota di Jalan Sisingamagaraja yang berada di depan Taman Mora Indah.

“Bi**tang kau, ga kau kasih ini ibu angkut, udah ku perhatikan kau dari tadi,” tambah warga lainnya.

Menurut keterangan Sekretaris Lurah Bangun Mulia, George Hutabarat, kejadian bermula ketika korban sedang menunggu angkot menuju arah pulang ke rumahnya di daerah Diski, Kecamatan Sunggal, Kabupater Deliserdang, Sumut. 

Namun secara tiba-tiba, pelaku menyeret korban menuju ke perkebunan jagung untuk melancarkan aksi bejatnya.

"Korban hendak pulang ke rumahnya di Diski dengan menggunakan angkot. Ketika sedang menunggu, pelaku tiba-tiba menariknya ke perkebunan jagung dan memperkosanya," kata George, Kamis (19/12).

Untungnya, gerak-gerik mencurigakan pelaku sempat diperhatikan oleh warga sekitar yang selanjutnya mengikuti arah pelaku dan korban ke rerimbunan pohon jagung. 

Saat ditemukan, korban ternyata sudah dengan kondisi pakaian yang terbuka.

"Setelah itu, warga menggerebek dan kedapatan lah laki-laki itu sedang memperkosa nenek itu," lanjutnya.

George mengungkapkan, saat ini pelaku telah diserahkan ke Polsek Patumbak dan korban telah diantar pulang ke kediamannya.

Diketahui pelaku tinggal di Jalan Selambo, Desa Selamat, Kecamatan Percut Seituan dan bekerja sebagai pemulung barang bekas. 

"Pelaku sempat dihajar warga," tambah George.

Dari keterangan warga saat menyaksikan gerak-gerik pelaku yang nampak aneh, diduga pelaku mengalami gangguan kejiwaan. 

"Karena memulung itu, pelaku ada sedikit kurang-kurangnya (secara kejiwaan)," pungkasnya.

Video yang merekam aksi warga menggerebek pelaku pemerkosaan nenek di kebun jagung ini viral hingga telah tersebar di berbagai media sosial (medsos).

Hingga saat ini, unggahan @omg.indonesia.ide ini telah dilihat lebih dari 42 ribu penonton dengan berbagai komentar dari warganet hanya dalam kurun waktu 4 jam.

“Kacaunya manusia di indo,” tulis @tim***

“Dia tidak ada rasa bersalah sedikitpun, dia dendam dan ngelawan !!,” ketik @sil***

“Astaga.... Gak punga 0tak,” sebut @win*** (*)

Pasangan Mesum dan Pelaku Judi Online di Aceh Timur Dieksekusi Cambuk    
Jumat, Desember 20, 2024

On Jumat, Desember 20, 2024

Pasangan Mesum dan Pelaku Judi Online di Aceh Timur Dieksekusi Cambuk
Kasi Tindak Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Aceh Timur, M Iqbal Zakwan menyampaikan, bahwa setelah pelaksanaan eksekusi cambuk, para terpidana diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.
BENTENGSUMBAR.COM
- Tiga terpidana cambuk di Aceh Timur, dua pemuda dan satu perempuan menjalani hukuman cambuk setelah terbukti melanggar hukum syariat Islam terkait jarimah maisir (judi online) dan khalwat.

Pelaksanaan hukuman tersebut dilakukan di halaman Kantor Satpol PP dan WH Kabupaten Aceh Timur pada Kamis (19/12/2024).

Para terpidana tindak pidana jarimah maisir menjalani hukuman sesuai putusan Mahkamah Syari'ah (MS) Idi, yaitu 10 kali cambuk. 

Namun, masa penahanan selama 43 hari dikompensasi, sehingga hukuman yang dijalankan hanya sebanyak 8 kali cambuk.

Sementara itu, dua terpidana tindak pidana khalwat atau pasangan mesum berinisial AP dan NH, dihukum cambuk sebanyak 8 kali berdasarkan putusan MS Idi. 

Dengan pengurangan masa penahanan selama 129 hari, keduanya hanya menjalani 3 kali cambuk.

Kasi Tindak Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Aceh Timur, M Iqbal Zakwan menyampaikan, bahwa setelah pelaksanaan eksekusi cambuk, para terpidana diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.

"Setelah eksekusi selesai, para terpidana dapat kembali berkumpul dengan keluarga mereka," ujar Iqbal.

Sementara itu, Sekretaris Satpol PP dan WH Aceh Timur, Aminullah mengungkapkan, bahwa kasus pelanggaran syariat Islam pada tahun 2024, menunjukkan penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

"Jika dibandingkan dengan 2023, ada penurunan drastis tahun ini,” bebernya. 

“Meski begitu, kami tetap bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memantau, membina, dan menindak pelanggar syariat di wilayah Aceh Timur," tegas Aminullah.

Lebih lanjut, Aminullah menjelaskan, bahwa petugas Wilayatul Hisbah (WH) rutin melakukan patroli di area rawan maksiat serta menggelar sosialisasi di masjid-masjid setiap hari Jumat.

"Anggota WH yang menjadi khatib menyampaikan pesan-pesan moral untuk menghindari pelanggaran syariat Islam,” tuturnya. 

“Kami juga mengimbau masyarakat Aceh Timur agar menjaga diri dan keluarganya dari perbuatan yang melanggar hukum," pungkasnya.(*)  

Sumber: Prohaba

Parpol Lain Harus Hati-hati Jika Tampung Jokowi, Bisa Dikhianati karena Nafsu Berkuasa    
Jumat, Desember 20, 2024

On Jumat, Desember 20, 2024

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, yang menyoroti pemecatan  Jokowi serta anak dan menantunya dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
BENTENGSUMBAR.COM
- Partai politik (parpol) lain diharap untuk berhati-hati menampung Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

Jokowi dianggap telah berkhianat kepada parpol yang membesarkannya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, yang menyoroti pemecatan  Jokowi serta anak dan menantunya dari PDIP. 

PDIP resmi memecat Jokowi serta Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Pemecatan itu diumumkan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP Komarudin Watubun pada Senin, 16 Desember 2024.

"Tentunya dengan PDIP melakukan pemecatan, menjadi kehati-hatian buat parpol yang akan menampungnya," ungkap Hari kepada RMOL, Jumat, 20 Desember 2024.

"Parpol yang membesarkan saja bisa dikhianati karena ambisi dan nafsu berkuasa," katanya.

Hari menilai, PDIP telah membuktikan sikap tegasnya dan membuat pelajaran penting bagi parpol lain bahwa dalam politik tetap membutuhkan etika dan adab.

"PDIP sebagai parpol yang teruji sejarah coba memberikan pelajaran ke publik bahwa adab dan etika di atas segalanya. Jika sudah tidak ada etika dan adab akan seperti apa Indonesia ke depan," pungkas Hari. 

Sumber: RMOL

Dar Edi Yoga: Kasus Dugaan Korupsi di PWI Pusat Harus Segera Dituntaskan secara Hukum!    
Jumat, Desember 20, 2024

On Jumat, Desember 20, 2024

Ketua Umum Forum Pemred Media Siber Indonesia, Dar Edi Yoga
Ketua Umum Forum Pemred Media Siber Indonesia, Dar Edi Yoga mendesak agar proses hukum kasus ini segera dituntaskan demi menyelamatkan organisasi dari kerusakan yang lebih dalam.
BENTENGSUMBAR.COM
– Ketua Umum Forum Pemred Media Siber Indonesia, Dar Edi Yoga, menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap perpecahan yang melanda Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) akibat dugaan korupsi dana Uji Kompetensi Wartawan (UKW) senilai Rp1,7 miliar. 

Ia mendesak agar proses hukum kasus ini segera dituntaskan demi menyelamatkan organisasi dari kerusakan yang lebih dalam.

“Proses hukum harus segera dituntaskan. Transparansi dan keadilan adalah kunci untuk memulihkan nama baik PWI. Jangan sampai masalah ini terus berlarut-larut dan menghancurkan kepercayaan publik serta anggotanya,” ujar Dar Edi Yoga, Jumat (20/12).

Dar Edi Yoga juga menyoroti langkah kontroversial HCB yang, meskipun telah diberhentikan secara permanen dari keanggotaan PWI oleh Dewan Kehormatan PWI Pusat, masih menunjuk pelaksana tugas (Plt) di sejumlah provinsi. Tindakan ini, menurutnya, semakin memperkeruh situasi di dalam tubuh organisasi.

“Organisasi ini harus diselamatkan, bukan individunya. Kita tidak bisa membiarkan segelintir orang mencoreng sejarah panjang dan peran penting PWI dalam menjaga profesionalisme pers,” tegasnya.

Kasus korupsi dana UKW, yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan kompetensi wartawan, telah menjadi pukulan berat bagi PWI. 

Dewan Kehormatan PWI Pusat sudah mengambil langkah tegas dengan memberhentikan permanen oknum terkait, namun dampak dari kasus ini terus memecah-belah organisasi.

Dar Edi Yoga menegaskan bahwa PWI perlu segera memperbaiki tata kelola internal, memperkuat integritas kepemimpinan, dan fokus pada penyelesaian persoalan hukum ini. 

Ia juga menyerukan kepada seluruh anggota PWI untuk bersatu dalam menjaga marwah organisasi.

“PWI adalah milik bersama, bukan individu tertentu. Kita harus menempatkan kepentingan organisasi di atas segalanya,” tutup mantan Wabendum PWI Pusat ini. (*)

Laporan: Husnie

Viral Pasangan Sejoli Diduga Berbuat Mesum di Permakaman Cina    
Jumat, Desember 20, 2024

On Jumat, Desember 20, 2024

Viral Pasangan Sejoli Diduga Berbuat Mesum di Permakaman Cina
Setelah ditelusuri wartawan, salah seorang pemuda pria yang terdapat dalam video viral tersebut, merupakan warga yang bertempat tinggal tidak jauh dari area Permakaman Cina.
BENTENGSUMBAR.COM
– Dua pasang sejoli diduga lakukan tindakan mesum di area Permakaman Cina Jalan Teratai, Kelurahan Kaliwates, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Jawa Timur. Sempat di abadikan oleh warga sekitar dan viral di media sosial (Medsos).

Video berdurasi 25 detik tersebut, di unggah di medsos Instagram (IG) oleh akun bernama @aslijembermat.

Setelah ditelusuri wartawan, salah seorang pemuda pria yang terdapat dalam video viral tersebut, merupakan warga yang bertempat tinggal tidak jauh dari area Permakaman Cina.

Menurut petugas permakaman, Hermanto (35) kejadian dalam video tersebut, terjadi sore hari sekitar seminggu yang lalu.

“Ya betul memang, cuma kalau masalah orangnya (terduga pelaku) saya kurang paham. Kejadiannya sekitar seminggu yang lalu, sore hari. Kalau tempatnya (lokasi kejadian) memang di sini,” seru Hermanto saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Jumat (20/12/2024).

Hermanto juga mengatakan, lokasi permakaman tersebut, memang sering di jadikan tempat berbuat mesum oleh para pemuda.

“Kalau ketahuan sudah sering saya larang, karena ini kan tempat pemakaman, kuburan. Tidak boleh dipakai mesum. Tapi ya sering sembunyi-sembunyi itu. Apalagi tempatnya sini memang enak dingin. Mereka anak-anak umur SMP, SMA,” ungkapnya.

“Warga juga resah, dulu ada petugas keamanan Satpol PP patroli. Sepi sudah tidak ada kejadian. Lah sekarang jarang patroli, malah ada lagi. Ya semoga nanti ada patroli lagi. Anak-anak itu, kalau ke sini itu kadang sore, kadang habis dzuhur itu, kalau malam jarang takut anak-anak. Ya, antara itulah, habis sekolah pulang,” sambungnya.

Sementara itu, Achmad Husni (48), Ketua RW 28 wilayah setempat juga membenarkan kejadian dalam video tersebut, dirinya mengatakan terduga pelaku pria berinisial IF (13).

“Kalau pelaku masih duduk di bangku SMP kelas 7. Sudah saya datangi orang tuanya kemarin, tak kasih nasihat, kalau bisa anaknya itu dinasihati lah, kalau untuk yang perempuan kurang paham warga mana,” ujar Husni saat dikonfirmasi.

Husni juga mengatakan, warga sekitar juga merasa resah atas kejadian tersebut, terlebih kejadian serupa tidak hanya terjadi sekali.

“Ya kalau bisa aparat itu rutin lah untuk patroli di sekitar sini. Memang di tempat ini sering dipakai untuk pacaran dan juga minum-minum. Sering, tapi kalau malam minggu itu, Sabtu, Minggu. Itu banyak anak-anak di sini,” ungkapnya.

“Kalau dulu itu sering ada aparat keamanan yang patroli. Sering dulu, tapi kalau sekarang jarang. Ya dari Polsek Kaliwates, karena kan sini (lokasi Permakaman Cina) masuk wilayah Kaliwates,” sambungnya. (*)

Sumber: Seru.co.id 

Jual Sapi 29 Ekor, Pegawai  UPT Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Solok Tersangkut Kasus Korupsi    
Jumat, Desember 20, 2024

On Jumat, Desember 20, 2024

Jual Sapi 29 Ekor, Pegawai  UPT Bidang Peternakan Dinas Pertanian Solok Tersangkut Kasus Korupsi
Kapolres Solok Kota AKBP Abdus Syukur Felani memberikan Press Release kepada wartawan Kota Solok pada Jumat, 20 Desember 2024 terkait kasus korupsi sapi.
BENTENGSUMBAR.COM
- Polres Solok Kota akan melimpahkan 
perkara tindak pidana korupsi barang milik daerah pada Jumat, 20 Desember 2024.

Perkara tindak pidana korupsi barang milik daerah berupa ternak sapi pada unit pelaksanaan teknis pembibitan ternak aripan bidang peternakan dan kesehatan hewan dinas pertanian kabupaten solok yang terjadi pada tahun 2020.

Hal ini disampaikan oleh Kapolres Solok Kota AKBP Abdus Syukur Felani  dalam Press Release di hadapan wartawan Kota Solok .

Dikatakannya, pada tanggal 06 Juli tahun 2020, Inspetorat Daearah Kabupaten Solok mengeluarkan hasil pengitungan kerugian keuangan daearah atas perkara tersebut sebesar Rp. 241 152 468 ( Dua ratus empat satu seratus lima dua  empat pulub enan delapan rupiah )

"Tersangka merupakan Pegawai Negri Sipil DP ( 52) tahun warga BPTP Jorong Sukarami Nagari Guguak kecamatan Gunung Talang Kabupaten Solok, Sumatra Barat," terangnya.

DP merupakan PNS sebagai kordinator keamanan pada UPT Perternakan Aripan X Koto Singkarak Dinas Pertanian Kabupaten Solok.

Tersangka DP memiliki kewenangan mengeluarkan dan menjual sapi sebanyak 29 ekor.

Dalam keterangan tersangka, uang hasil dari penjualan  sapi dipergunakan untuk kebutuhan kehidupan sehari sehari.

"Tersangka ditangkap di rumah kontrakan di daerah Gayo Luwes Aceh," cakapnya.

Atas perbuatannya, tersangka diancam dengan Pasal 3 junto pasal 2 ayat 1 pasal 18 Undang-undang no 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagai mana telah di ubah Udang-undang tahun 2001tentang perubahan Undang-undang nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Tersangka terancam hukuman 20 tahun penjara atau denda  satu miliyar rupiah. ( BO )

Video Dugaan Perselingkuhan Hasto Muncul, PDIP: Bukti Serangan ke Kami Meningkat    
Jumat, Desember 20, 2024

On Jumat, Desember 20, 2024

Video Dugaan Perselingkuhan Hasto Muncul, PDIP: Bukti Serangan ke Kami Meningkat
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2024), menyebut serangan ke partainya meningkat.
BENTENGSUMBAR.COM
- Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Sitorus mengungkap eskalasi serangan kepada pihaknya tengah meningkat jelang pelaksanaan Kongres PDIP pada 2025.

Hal ini dibuktikan dengan kemunculan spanduk-spanduk yang bertujuan mengacak-acak internal PDIP hingga kasus Harun Masiku dan beredarnya video Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto yang tengah berselingkuh.

"Teman-teman media sudah menangkap sendiri bahwa eskalasi serangan terhadap PDI Perjuangan ini, baik sebagai partai lewat spanduk-spanduk maupun terhadap itu lewat kasus-kasus hukum, ya minimalisasi. Itu kesimpulan teman-teman media sendiri bahwa eskalasinya memang meningkat ya," kata Deddy dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/12/2024).

Deddy menilai upaya ini dilayangkan agar membungkam suara kader PDIP yang selama ini memberikan berbagai kritik. Bahkan, ancaman ini mulai gencar usai pihaknya mengumumkan pemecatan terhadap Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) beserta anak dan menantu diikuti dengan 27 kader lainnya.

"Kami kira, kami tidak perlu bicara lagi panjang lebar tentang itu, karena itu sudah sangat terbuka dipahami oleh teman-teman," ucapnya.

Upaya pembungkaman ini terjadi ketika para pejabat PDIP kembali dicecar mengenai kasus Harun Masiku. 

Menurutnya, kasus tersebut dianggap sebagai amunisi pihak luar menyerang PDIP.

"Dari situ kita bisa menyimak siapa yang ada di belakangnya, karena kami tidak melihat progres, ya. Jadi itu sudah jelas," ujarnya.

Deddy juga menyoroti serangan kepada PDIP bukan hanya ditujukan kepada partai saja, namun kehidupan pribadi para pejabat pun turut dicari-cari kesalahannya.

Pernyataannya ini sejalan dengan unggahan akun X/Twitter @PartaiSocmed pada tanggal 9 Desember 2024 yang mengungkap foto diduga Badan Kepala PDIP, Andi Widjajanto, tengah berfoto mesra dengan seorang transgender.

Di lain sisi, pemilik akun @Intel_Imut baru saja mengunggah video yang diduga Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang tengah berselingkuh dengan istri pengusaha ternama Heru Dewanto, Emiliana Indri alias Yola.

"Ini saya kira kami siap hadapi. Dan sejuta persen kami percaya ini digerakkan oleh mereka yang punya kekuasaan," tuturnya.

Bukan tuduhan tak mendasar, anggota Komisi II DPR RI ini mengaku sudah mengetahui dan mengantongi bukti-buktinya. 

Ia bersama kader PDIP lainnya pun mengaku siap untuk menghadapi berbagai serangan-serangan tersebut.

"Dan kami akan hadapi karena kami tidak akan berani berdiri di sini kalau kami punya beban apapun. Itu clear," ucap Deddy. (*)

Sumber: inilah.com