Tidak hanya retak dan kusam, proyek yang dikerjakan oléh CV. TATA KARYA PRATAMA, nomor kontrak : 02/HK.02.01/Cb.3.4.1/2024 Tanggal 02 Juli 2024 tersebut juga bocor dan bau tai. |
Tidak hanya retak dan kusam, proyek yang dikerjakan oléh CV. TATA KARYA PRATAMA, nomor kontrak : 02/HK.02.01/Cb.3.4.1/2024 Tanggal 02 Juli 2024 tersebut juga bocor dan bau tai.
Penasaran dengan laporan tersebut, awak media kembali melakukan penelusuran pada hari Selasa (4/2/2025) malam hari, kebetulan saat itu hari hujan.
Ternyata benar, pada bagian bawah lantai dua yang bertumpu pada tiang dan balok sloof, air mengucur deras sehingga menggenangi lantai dasar terminal.
"Banyak bocor ndan, ratak-ratak dan baun cirik (banyak bocor teman, retak-retak dan bau tai)," kata Bayat yang sedang berteduh menunggu hujan reda.
Mengelilingi bangunan terminal seharga Empat Milyar Rupiah ini, awak media kembali mendapat masukan dari Tatang dan temannya yang sedang istirahat usai aktifitas sehari-hari sebagai agen di terminal itu.
Mereka menuturkan bahwa para calon penumpang yang menunggu keberangkatan terpaksa menutup hidung karena bau tai yang berasal dari media tanam bunga-bunga hias yang di tanam dilantai dua.
"Kami sangko baun cirik Anjiang , tapi lah dicek kironyo baun dari lantai duo, dari tanah pupuak tanaman (kami kira bau itu berasal dari tahi Anjing tapi ternyata berasal dari pupuk tanaman)," katanya.
Mereka dan masyarakat yang merasa sangat khawatir akan kekuatan bangunan dan juga sangat terganggu dengan bau tai yang sangat santer di siang hari.
Mereka berharap Pemerintah Kota Sawahlunto atau siapapun yang terkait dan punya kepentingan di proyek ini dapat segera turun untuk perbaikan agar bangunan yang harganya milyaran tersebut benar-benar memberi manfaat bukanya malah bikin resah.
Pewarta: Marjafri
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »