Guru Honorer di SMA Negeri 4 Diberhentikan Usai Diduga Lakukan Pelecehan terhadap Siswi

Guru Honorer di SMA Negeri 4 Diberhentikan Usai Diduga Lakukan Pelecehan terhadap Siswi
Seorang guru honorer di SMA Negeri 4 Binjai berinisial NN diduga meminta foto tidak senonoh dari siswi. Aksi ini memicu kemarahan dan kekhawatiran di kalangan siswa serta orang tua.
BENTENGSUMBAR.COM
- Kasus pelecehan seksual kembali mencoreng dunia pendidikan Sumatra Utara.

Seorang guru honorer di SMA Negeri 4 Binjai berinisial NN diduga meminta foto tidak senonoh dari siswi. 

Aksi ini memicu kemarahan dan kekhawatiran di kalangan siswa serta orang tua.

Menurut keterangan korban, pelaku mengirim pesan melalui ponsel. 

Dia meminta korban mengirim foto menggunakan pakaian seksi dengan dalih mengikutsertakan korban dalam kompetisi "Casual Girl Gen Z".

"Awalnya, saya tidak curiga. Tapi, setelah melihat syaratnya, saya merasa tidak nyaman dan memilih tidak ikut," ujar salah satu korban, Selasa (11/2/2025).

Korban juga mengungkapkan, pelaku melarangnya membicarakan pesan tersebut kepada orang tua atau teman.

"Kami takut foto itu disalahgunakan. Apalagi, pelaku adalah guru di sekolah kami," tambahnya.

Lebih dari dua siswi mengaku menerima pesan serupa. Mereka merasa takut dan tidak nyaman saat berada di sekolah.

"Setiap kali bertemu pelaku, kami merasa cemas. Ini membuat kami enggan masuk sekolah," papar korban.

Mereka pun berharap pelaku segera ditindak tegas. 

"Kalau dia masih bekerja di sini, kami khawatir aksi ini akan terus berulang. Banyak teman yang memilih diam karena takut," ungkap korban.

Merespons laporan ini, Kepala SMA Negeri 4 Binjai, Muslimin Lubis, segera mengambil tindakan. 

Melalui surat pemutusan hubungan kerja nomor 423.1.33/SMAN4Binjai/II/2025, pelaku resmi diberhentikan.

"Kami tidak bisa mentolerir perilaku yang melanggar moral seperti ini," tegas Muslimin dalam keterangan tertulisnya.

Pemecatan ini berlaku efektif mulai 12 Februari 2025. Muslimin juga menyampaikan terima kasih atas kinerja pelaku selama ini, meski harus mengambil keputusan tegas.

"Ini demi menjaga keamanan dan kenyamanan siswa kami," tambahnya.

Dengan langkah cepat yang diambil sekolah, diharapkan korban dapat kembali merasa aman dan nyaman dalam menuntut ilmu.

Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya edukasi tentang keselamatan dan perlindungan anak di lingkungan pendidikan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »