Kedekatan antara dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dinilai sebagai langkah awal menuju rekonsiliasi politik yang lebih luas. |
Analis politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga berpendapat tiga menteri, yaitu Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Kebudayaan Fadli Zon, harusnya dicopot.
Alasannya, dari hasil penilaian dari Center of Economic and Law Studies (Celios) terungkap ada tiga menteri Kabinet Merah Putih (KMP) yang memiliki kinerja sangat buruk.
BACA JUGA: Pengamat Desak Presiden Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro, Ini Alasannya
Sementara itu, Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti berpendapat, untuk dapat mencapai tujuan Indonesia Emas 2045, Prabowo perlu melakukan perubahan yang cukup signifikan, di antaranya pemberantasan korupsi yang ditangani secara serius.
Ray Rangkuti mengurai Prabowo juga perlu melakukan perampingan kabinet, dengan mencopot sejumlah menteri yang tidak memiliki kinerja apik dan menuai kontroversi di kalangan masyarakat.
Menurut Ray Rangkuti, dalam hal efesiensi, dan peningkatan kinerja pembenahan pemerintahan, Prabowo perlu mencopot menteri Bahlil Lahadalia (menteri offside dan berjawah Solo, Yandri Susanto (kop surat kementerian untuk keperluan pribadi dan belum terdengar kiprahnya), dan Budi Arie Setiadi (dikaitkan dengan kasus judol).
Anies-Ahok Berpeluang Masuk Kabinet
Kedekatan antara dua mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dinilai sebagai langkah awal menuju rekonsiliasi politik yang lebih luas.
Analis komunikasi politik, Hendri Satrio alias Hensat, memandang bahwa momen ini dapat membawa dampak besar bagi peta politik Indonesia ke depan.
Menurut dia, Presiden Prabowo Subianto, yang pernah menjadi pendukung awal perjalanan politik Ahok dan Anies, kemungkinan besar akan menyambut baik kedekatan keduanya.
"Pak Prabowo itu bangga pasti. Dua orang yang pernah beliau bantu kini sudah beriringan jalan. Dulu Ahok itu kan Gerindra," kata Hensat lewat kanal YouTube miliknya, Senin 27 Januari 2025.
Ia bahkan memprediksi bahwa rekonsiliasi Ahok dan Anies dapat menjadi langkah awal bagi terjadinya rekonsiliasi antara Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, dengan Prabowo Subianto.
"Saya kira Bu Mega dan Pak Prabowo akan segera bertemu. Mungkin Pak Prabowo juga akan hadir di kongres PDIP nanti," ujar Hensat.
Selain itu, ia menilai rekonsiliasi politik ini juga dapat membuka peluang kerja sama lebih lanjut, termasuk kemungkinan Anies dan Ahok bergabung dalam kabinet pemerintahan jika ditawari posisi menteri.
"Kalau Ahok sih nggak ada beban, pasti masuk ke pemerintahan Prabowo kalau ditawari, apalagi kalau Bu Mega mengizinkan," ungkapnya.
Namun, terkait Anies, Founder Lembaga Survei Kedai KOPI itu melihat ada tantangan berbeda, apakah pendukungnya bisa menerima?
"Kita tahu beliau adalah manusia politik, jadi kalau masuk kabinet, itu hal biasa. Tapi bagaimana respons pendukungnya, itu yang menarik," ungkapnya.
Hensat juga menyinggung isu reshuffle kabinet yang tengah menjadi perbincangan, terutama terkait posisi Menteri Dikti Satryo Soemantri Brodjonegoro.
"Posisi Dikti ini kan dulunya 'rumah' Mas Anies. Kalau ditawarkan, akankah beliau masuk lagi?" tanya Hendri Satrio.
Sumber: RMOL
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »