Kebakaran hutan di Los Angeles, Amerika Serikat yang dikenal dengan julukan Paman Sam, diperkirakan telah menelan kerugian hingga US$150 miliar atau sekitar Rp2.430 triliun dan 9.000 rumah hancur. |
Perkiraan jumlah kerugian itu berdasarkan perhitungan perusahaan perkiraan cuaca di Amerika Serikat, AccuWeather, Kamis (10/1).
AccuWeather menduga kebakaran hutan yang tercatat jadi terburuk dalam sejarah California itu mengakibatkan kerugian ekonomi US$135 miliar (sekitar Rp2.185 triliun) hingga US$150 miliar (sekitar Rp2.430 triliun). Ini termasuk kerugian yang diasuransikan dan yang tidak.
Angka itu melonjak signifikan dari perkiraan sebelumnya dengan US$52 miliar hingga US$57 miliar.
"Kehancuran yang ditinggalkan [imbas kebakaran] sangat menyedihkan dan dampak ekonominya sangat besar," kata Kepala Meteorologi AccuWeather Jonathan Porter dalam rilis resmi.
Dia lalu berujar, "Sebagai perbandingan, total kerusakan dan kerugian ekonomi akibat bencana kebakaran hutan ini dapat mencapai hampir 4 persen dari PDB tahunan negara bagian California."
Awal pekan ini, Los Angeles dilanda kebakaran hebat. Dalam hitungan menit api menyebar begitu cepat bahkan sampai ke Hollywood Boulevard.
Kebakaran terjadi di wilayah Pacific Palisades, Eaton, San Gabriel, Hurst, Lembah San Fernando, Kenneth, hingga dekat Ventura County.
Imbas kebakaran itu, sekitar 10 orang meninggal dan diduga akan terus bertambah.
Pihak berwenang juga melaporkan kebakaran menyebabkan lebih dari 9.000 rumah, tempat bisnis, hingga bangunan lain terdampak atau hancur.
"Kebakaran Palisades menjadi bencana alam yang paling menghancurkan dalam sejarah Los Angeles," kata kepala pemadam kebakaran Los Angeles, Kristin Crowley, dikutip LA Times. (*)
Sumber: CNN Indonesia
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »