Pakar hukum pidana dari UBK, Hudi Yusuf mempertanyakan sikap Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang terus membela Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. |
"Bela mati-matian ada kepentingan apa dengan Pak Hasto tuh, Bu Mega. Pertanyaan masyarakat tuh, ada kepentingan apa?" ujar Hudi ketika dihubungi Inilah.com, Jakarta, Minggu (12/1/2025).
Hudi menyarankan agar Megawati menyerahkan proses hukum kepada pengacara yang top tanpa perlu mengintervensi KPK.
Ia menilai, langkah tersebut akan lebih baik dibandingkan membuat pernyataan yang terkesan mengancam lembaga antirasuah itu.
"Jangan intervensi lah. Dalam proses hukum, biarkan aja hukum berjalan. Tidak perlu intervensi kasus Pak Hasto, diberikan pengacara yang top lah," lanjutnya.
Sebelumnya, Megawati menyampaikan kritik terhadap KPK yang dinilainya hanya menangani kasus kecil, termasuk kasus yang menjerat Hasto Kristiyanto.
Ia menilai seharusnya KPK lebih fokus menangani kasus besar yang menyebabkan kerugian negara triliunan rupiah.
Pernyataan ini diungkapkan Megawati dalam pidato politik pada peringatan HUT ke-52 PDIP di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1/2025).
"Saya bikin KPK. Loh ngopo kok nde'e yang digoleki kok kroco-kroco ngono loh. Mbok yang benar, sing jumlahe T-T-T-T (triliunan) gitu loh. Lah endi?" kata Megawati.
Megawati juga mengaku kerap mendapat kritik ketika mengomentari kinerja KPK.
Menurutnya, kritik tersebut bertujuan agar lembaga tersebut dapat menjalankan tugas dan kewajibannya dengan baik.
"Nanti kalau saya ngomong gini, tuh Bu Mega mengritik saja. Mengkritik saja. Lah enggak. Orang benar," ujarnya.
Megawati sebelumnya juga pernah mengeluarkan pernyataan keras terkait ancamannya jika Hasto ditangkap oleh KPK.
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam acara peluncuran buku "Pilpres 2024: Antara Hukum, Etika, dan Pertimbangan Psikologis" pada Kamis (12/12/2024).
"Saya bilang, kalau Hasto itu ditangkap, saya datang. Saya enggak bohong. Kenapa? Saya ketua umum, bertanggung jawab kepada warga saya, dia adalah Sekjen saya," tegas Megawati dalam acara tersebut.
Pada kesempatan yang sama, ia juga mendorong para praktisi hukum untuk mengkritisi penanganan kasus Harun Masiku, yang sudah menjadi perhatian sejak tahun 2019.
"Itu tahun 2019, coba ayo ahli hukum berani, hitung berapa semuanya yang ditahan," ujarnya.
Selain itu, Megawati mengkritik penyidik KPK, AKBP Rossa Purbo Bekti, yang memeriksa Hasto dan stafnya, Kusnadi.
Ia menyoroti keanehan sikap serta cara berpakaian penyidik tersebut, termasuk tindakan menyita buku catatan dan ponsel pribadi Hasto dari Kusnadi.
"Lalu saya bilang, siapa itu Rossa? Katanya ininya KPK, tapi masa pakai masker, pakai apa namanya topi sing ada depannya iku. Iya toh? Berarti dia sendiri kan takut karena dia menjalani hal yang enggak benar," ungkap Megawati. (*)
Sumber: Inilah.com
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »