Jokowi Masih Sering Muncul di Depan Kamera, Peneliti SMRC: Sejak Awal Enggan Keluar dari Kekuasaan

Jokowi Masih Sering Muncul di Depan Kamera, Peneliti SMRC: Sejak Awal Enggan Keluar dari Kekuasaan
Meski telah pensiun, Jokowi terus aktif tampil di depan kamera wartawan, menjawab berbagai isu politik, dan memberikan pandangan-pandangannya terkait situasi politik tanah air. (Foto Ilustrasi/Net).
BENTENGSUMBAR.COM
- Setelah berkuasa 10 tahun sebagai Presiden RI, Joko Widodo alias Jokowi sepertinya tidak berniat untuk mundur dari sorotan publik.

Meski telah pensiun, mantan Wali Kota Solo itu terus aktif tampil di depan kamera wartawan, menjawab berbagai isu politik, dan memberikan pandangan-pandangannya terkait situasi politik tanah air.

Peneliti lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saidiman Ahmad, menilai hal itu tidak terlepas karena adanya keinginan melanggengkan kekuasaan Jokowi jelang akhir jabatannya. Sehingga, Jokowi terlihat tidak ingin keluar dari kekuasaan meski sudah pensiun dari presiden.

"Menjelang akhir masa jabatan Jokowi, muncul sejumlah aspirasi untuk melanggengkan kekuasaannya. Misalnya ide tiga periode, perpanjangan masa jabatan, dan penundaan pemilu," kata Saidiman saat dihubungi, Selasa (28/1/2025).

"Gagasan-gagasan ini datang dari para menteri terdekat Jokowi ketika itu. Wajar kalau kemudian sebagian publik menilai Jokowi memang enggan keluar dari kekuasaan," sambungnya.

Saidiman melanjutkan, hal itu diperkuat juga dengan kasus Mahkamah Konstitusi yang membolehkan pencalonan anak presiden menjadi calon wakil presiden yang belum cukup umur ketika itu.

"Gagal menjadikan dirinya kembali menjadi presiden, dia mendorong putranya (Gibran Rakabuming Raka) masuk ke istana," ujar Saidiman.

Atas hal itu, Saidiman menyebut, jika kemudian Jokowi terlihat masih wara wiri dalam politik praktis maka tidak terlalu mengherankan.

"Karena sejak awal Jokowi memang terlihat enggan keluar dari kekuasaan," ucap Saidiman.

Apakah Jokowi ingin selalu ikut campur di pemerintahan Prabowo Subianto, Saidiman hanya menilai Jokowi kurang memiliki sikap bijaksana, atau bisa saja sedang mengalami post power syndrome.

"Jokowi kurang memiliki sikap, perilaku, dan kebijaksanaan seorang negarawan. Mungkin ini post power syndrome. Atau memang Jokowi tidak punya perspektif yang lebih luas di atas sekadar kekuasaan," pungkasnya. (*)

Sumber: Liputan6.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »