Tahari Ditangkap Polisi Usai Rudapaksa Anak Kandung Tuna Wicara hingga Hamil

Tahari Ditangkap Polisi Usai Rudapaksa Anak Kandung Tuna Wicara hingga Hamil
Dari informasi Lurah bahwa sebelum kejadian ini korban sempat melapor ke dinas PPA Gowa dan pihaknya juga telah mengarahkan keluarga korban untuk melapor ke polisi.
BENTENGSUMBAR.COM
- Tim Resmob Polres Gowa meringkus Tahari yang diduga tega merudapaksa anak kandungnya sendiri.

Korban berinisial M merupakan tuna wicara yang diduga dirudapaksa hingga hamil delapan bulan.

Kapolsek Biringbulu, Iptu Jajji Karim, membenarkan penangkapan itu.

"Pelaku sudah ditangkap oleh anggota Resmob Polres Gowa di rumah keluarganya di Jeneponto," ujar Iptu Jajji Karim, Sabtu (28/12/2024).

Iptu Karim mengaku terduga pelaku sempat melarikan diri dari kejaran ratusan massa.

Tak butuh lama, Tim Resmob Polres Gowa meringkusnya di rumah keluarganya yang terletak di Dusun Palambuta, Desa Bululoe, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, sekitar pukul 01.00 WITA dini hari.

"Pelaku TH kemudian dibawa ke Polres Gowa untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait dugaan tindak pidana pemerkosaan terhadap anak kandungnya sendiri hingga menyebabkan korban hamil delapan bulan," pungkasnya.

Tahari Ditangkap Polisi Usai Rudapaksa Anak Kandung Tuna Wicara hingga Hamil
Kasus pembongkaran rumah panggung di Lingkungan Ciniayo.

Sebelumnya diberitakan, kasus pembongkaran rumah panggung di Lingkungan Ciniayo, Kelurahan Lauwa, Kecamatan Biringbulu, Kabupaten Gowa, viral di sosial media (sosmed), Jumat (27/12/2024).

Kanit Reskrim Polsek Biringbulu, Aiptu Syamsuddin, membenarkan hal tersebut.

Menurutnya, pemicu perusakan rumah ini diduga karena Tahari menghamili putrinya yang tuna wicara atau bisu.

"Berawal dari masalah siri, anaknya sendiri dihamili. Jadi pemicu perusakan rumah karena Tahari menghamili anak kandungnya sendiri yang bisu," katanya saat dikonfirmasi.

Perusakan rumah tersebut, kata dia, dilakukan oleh 100 orang massa.

Disinyalir perusakan pertama kali dilakukan oleh menantu Tahari.

Dia mengaku dari informasi warga korban diperkirakan hamil delapan bulan.

"Kami belum mengetahui siapa yang pertama kali menyadari korban hamil. Saat ini, kami masih mengamankan tempat kejadian perkara (TKP) dan menyelidiki kasus ini lebih lanjut," ujarnya.

Syamsuddin melanjutkan pihaknya sempat kewalahan karena massa lebih banyak dibanding jumlah personel.

Jumlah personel yang hanya 20 orang tak bisa menghalau ratusan massa saat membongkar rumah tersebut.

Untungnya, massa tidak sepenuhnya membakar rumah Tahari karena imbauan kepala dusun.

Tetapi sebagian rumah tersebut telah rusak. Bahkan kayu, papan, dan atap dibawa oleh massa sekitar 20 meter dari TKP lalu dibakar.

Syamsuddin mengaku belum mengetahui pasti keberadaan korban apakah di rumah imam dusun atau keluarganya.

Begitu juga dengan terduga pelaku Tahari belum diketahui keberadaannya. Sebab Tahari melarikan diri sejak kemarin.

"Seandainya pelaku ada di lokasi, situasinya mungkin lebih buruk," ujar Aiptu Syamsuddin.

"Tahari tinggal berdua dengan anaknya yang bisu. Anaknya ada 4 orang tapi sudah berkeluarga yang 3. Jadi yang melakukan perusakan ini anak menantunya," sambungnya.

Pihak Polsek Biringbulu dibackup personel Polsek Bungaya, Polres Gowa, dan Malakaji, dengan total personel sebanyak 20 orang untuk mengamankan situasi ini.

"Kami terus melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat agar kondisi tetap kondusif. Lokasi kejadian juga telah dipasang garis polisi," jelasnya.

Dia menambahkan dari informasi Lurah bahwa sebelum kejadian ini korban sempat melapor ke dinas PPA Gowa dan pihaknya juga telah mengarahkan keluarga korban untuk melapor ke polisi.

Situasi saat ini berangsur kondusif, tetapi aparat kepolisian masih berjaga untuk memastikan keamanan. (*)

Sumber: Tribun Timur

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »