Jurnalis yang ikut dalam rombongan studi tiru ke Bali ini tergabung ke dalam JPS yang diketuai Adrian Tuswandi dan PJKIP Sumbar yang diketuai oleh Almudasir. |
Jurnalis yang ikut dalam rombongan studi tiru ini tergabung ke dalam Jaringan Pimpred Sumbar (JPS) yang diketuai Adrian Tuswandi dan Perkumpulan Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (PJKIP) Sumbar yang diketuai oleh Almudasir.
Kedatangan Kepala Biro Adpim Mursalim AP dan rombongan disambut langsung oleh Kabid Humas Polda Bali Kombespol JA Panjaitan di ruangan pertemuan di Polda Bali.
"Selamat datang, kami senang jurnalis dari Sumbar studi tiru ke Bali. Kami akan provokasi wartawan Bali untuk studi tiru ke Sumbar," ujarnya mengawali pembicaraan.
Ketua Forum Wartawan Parlemen Sumbar Novrianto Ucoxs pada kesempatan itu memperkenalkan rombongan yang ikut studi tiru dengan bahasa khas Medan.
"Peserta studi tiru ini 30 orang, rata-rata pimpinan redaksi media masing-masing, dimana sebagian besar diantaranya penyandang sertifikat wartawan utama dan madya. Kami didampingi Pembina JPS dan PJKIP Sumbar H. M. Nurnas, anggota DPRD Sumbar 3 periode dan Wakil Ketua PWI Sumbar Sawir Pribadi," ujar Novrianto Ucoxs.
Sementara itu, Mursalim mengawali pembicaraan dengan menyampaikan maksud studi tiru tersebut, yaitu untuk mengetahui peran kepolisian dalam memajukan pariwisata Bali, terutama dalam segi keamanan wisatawan dan penyelesaian masalah yang timbul akibat ulah wisatawan.
"Kami ingin tahu itu dan kami rasa kami tepat datang ke Mapolda Bali ini, karena dari informasi yang kami terima, peran Kepolisian sangat besar dalam memajukan pariwisata Bali," cakap Mursalim.
Merespon itu, Kabid Humas Polda Bali Kombespol JA Panjaitan mengatakan, selain studi tiru tentu bagi Humas Polda Bali, kunjungan ini adalah bagian dari silaturahmi di mana selama ini hubungan Polri dengan pers sangat harmonis.
"Kami senang Jurnalis ikut memajukan pariwisata daerah mereka. Polda dalam memberi rasa aman dan nyaman di setiap lokasi pariwisata dan wisatawan selalu berkolaborasi dengan berbagai stakeholder terutama masyarakat desa adat dan pemerintah provinsi, kota dan kabupaten di Bali,"ujar Kombes Pol JA Panjaitan.
Sementara itu, Kasubdit Wisata Ditpamobvit AKBP Fahmi menjelaskan, ada kolaborasi budaya saling sokong untuk nyamankan turis dan desrinasi.
"Ada Bakamda (bantuan keamanan desa adat) pancalang berganti baju amankan acara adat dan bantu polisi amankan objek vital seperti pariwisata,"ujar AKBP Fahmi.
Satu hal yang pasti, kata Kombespol JA Panjaitan, apapun yang terjadi berefek negatif ke wisata Bali, banyak pers di sini sudah menyadari.
"Seperti kata orang ada daerah destinasi penting Itali itu tingkat kriminalitas nya tinggi, tapi jarang viral oleh berita, tindakan penegakan hukum tetap, di Bali kawan pers sudah banyak yang paham," ujar Kombespol Jansen A Panjaitan. (*)
Pewarta: Zamri Yahya
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »