Ditelpon “Orang” DJP, Uang Ayah Ustaz Kondang di Bandar Lampung Raib Rp 298 Juta

Ditelpon “Orang” DJP, Uang Ayah Ustaz Kondang di Bandar Lampung Raib Rp 298 Juta
Pedagang tersebut menerima panggilan telepon yang tampil di layar ponselnya dengan nama Direktorat Jenderal Pajak.
BENTENGSUMBAR.COM
- Seorang pedagang sembako yang juga dikenal sebagai ayah dari seorang ustaz kondang mengalami kerugian besar akibat penipuan yang mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Uang sebesar Rp298 juta raib dari rekeningnya setelah ia menerima telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas pajak.

Peristiwa ini terjadi pada Jumat, 12 Oktober 2024, sekitar pukul 08:10 WIB. Pedagang tersebut menerima panggilan telepon yang tampil di layar ponselnya dengan nama Direktorat Jenderal Pajak.

Penelepon yang mengaku sebagai petugas pajak menawarkan bantuan untuk melakukan pengecekan data perusahaan dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Tanpa kecurigaan, ia mengikuti instruksi penelepon.

Pelaku meminta untuk mentransfer uang sebesar Rp12 ribu ke rekening Bank Mandiri nomor 070-0099-852-001 atas nama Mochamad Januari, dengan alasan untuk biaya materai.

Setelah melakukan transfer, ia menerima pesan melalui WhatsApp dari pelaku yang berisi file dokumen pajak dan petunjuk lebih lanjut.

Setelah mengikuti langkah-langkah yang diberikan, ia melanjutkan aktivitasnya. 

Namun, pada sore hari, sekitar pukul 16:30 WIB, ia menerima notifikasi dari layanan SMS Banking bahwa terjadi pemindahan dana sebesar Rp298 juta dari rekeningnya.

Ketika mengecek saldo melalui layanan BRI Link, betapa terkejutnya ia saat mengetahui saldo rekeningnya telah habis, menyisakan hanya Rp98 ribu.

"Saya sangat terkejut dan bingung. Bagaimana mungkin uang sebesar itu bisa hilang begitu cepat? Saya tidak merasa melakukan transfer yang besar," ungkapnya.

Merasa menjadi korban kejahatan, ia segera melaporkan kasus tersebut ke Mapolda Lampung pada Sabtu, 12 Oktober 2024.

Laporan resmi ini terdaftar dengan nomor STTLP/B/452/X/2024/SPKT/POLDA LAMPUNG. 

Harapannya, pihak kepolisian dapat segera mengusut kasus ini dan menangkap pelaku.

Selain melapor ke polisi, pada Senin pagi, 14 Oktober 2024, ia juga mengajukan aduan ke Bank Mandiri. 

Pihak bank telah menerima aduan tersebut dan berjanji untuk menindaklanjuti kasusnya.

Dalam kesempatan terpisah, Ustadz Asep Holis Nurjamil, anak dari M. Hartono, turut menyampaikan kekecewaan dan harapannya terkait kasus ini.

"Alhamdulillah, saya ingin mengucapkan terima kasih. Saya sebagai anak korban berharap Bank Mandiri memiliki sistem operasional yang baik, mengingat masalah ini cukup serius. Apalagi, penipuan ini melibatkan aplikasi dari Bank Mandiri sendiri, sehingga kami yakin Bank Mandiri memiliki kemampuan untuk menangani dan menyelesaikan masalah ini."

Dia juga mengungkapkan bahwa kasus ini harus menjadi pelajaran bagi masyarakat agar lebih waspada, terutama saat berurusan dengan instansi keuangan melalui hotline.

"Banyak orang tua yang tidak begitu memahami teknologi dan menjadi korban penipuan. Orang tua sering kali tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan transfer atau memberikan informasi penting.

Ini terjadi pada Bapak saya beliau tidak merasa melakukan transfer, tidak memberikan nomor PIN atau jumlah yang ditransfer, tetapi tiba-tiba uangnya berpindah ke rekening lain."

Ustadz Asep Holis Nurjamil berharap Bank Mandiri dapat mengusut tuntas kasus ini.

"Rekening yang digunakan pelaku juga dari Bank Mandiri, jadi saya berharap besar Bank Mandiri dapat menggunakan data yang mereka miliki untuk menyelesaikan kasus ini," tambahnya.

Kasus yang dialami Bapak Hartono ini menambah daftar panjang modus penipuan yang menggunakan nama lembaga resmi untuk menipu masyarakat.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada, terutama terhadap panggilan telepon dari nomor yang tidak dikenal, terlebih lagi jika ada permintaan untuk melakukan transaksi finansial.

Masyarakat juga diminta untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima dari pihak yang mengatasnamakan instansi pemerintah atau bank.

Dengan laporan yang telah diajukan ke pihak kepolisian dan bank, Bapak Hartono dan keluarganya berharap kasus ini segera diusut tuntas, dan pelaku penipuan dapat segera ditangkap agar tidak ada lagi korban yang dirugikan. (Sumber: radartv.disway.id)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »