Menurut anggota Komisi IV DPRD Kota Padang Erismiarti, SH., maraknya tawuran diakibatkan lemahnya pengawasan dari orang tua dan sekolah. |
Anggota DPRD Kota Padang pun bersuara lantang terkait seringnya terjadi tawuran di Ranah Bingkuang yang sudah meresahkan masyarakat, bahkan sudah memakan korban.
Lemahnya Pengawasan Orang Tua dan Sekolah
Erismiarti, SH. |
"Mestinya pengawasan orang tua dan sekolah diperketat. Disiplin anak-anak ditingkatkan di sekolah, orang tua harus mengawasi dengan siapa anaknya bergaul," katanya kepada BentengSumbar.com, Sabtu, 14 September 2024.
Menurut Erismiarti yang akrab disapa Mimi ini, anak-anak harus dikembalikan ke Surau dan pendidikan agamanya harus ditingkatkan.
"Pengawasan dan didikan orang tua di rumah sangat menentukan. Kembalikan mereka ke Surau, jam bermain dan istirahat mereka harus diperketat. Jika orang tua hanya mengandalkan sekolah, jelas ini tidak bagus," tukuknya.
Sementara dari pihak penek hukum, Mimi melihat, kinerja kepolisian sudah maksimal dengan melakukan patroli setiap saat.
"Di lingkungan tempat saya tinggal di Pampangan, hampir setiap hari dan setiap malam, bahkan jam 02.00 WIB, bapak-bapak polisi itu masih patroli," ungkap politisi Partai Umat ini.
Minta Pemko Padang Lebih Intens Bekerja Sama dengan Polresta
Yusri Latif, S.HI. |
Dirinya meminta intensitas Pemko Padang merangkul aparat Kepolisian dalam usaha menuntaskan peluang tawuran terjadi di Kota Padang.
"Saya sangat miris, tawuran dan balap liar seakan menjadi rutinitas usia sekolah dalam memperlihatkan jati diri. Oleh karena itu, saya meminta Pemko Padang lebih intens bekerja sama dengan Polresta Padang untuk memadamkan peluang terjadi tawuran dan balap liar di kota Padang," jelasnya.
Lebih lanjut, Yusri Latif, S.HI., meminta warga Kota Padang untuk turut membantu aparat keamanan dalam mencegah peluang terjadinya aksi tawuran yang dilakukan oleh anak usia sekolah.
"Orang tua dan lingkungan sosial, harus intens mengawasi anak - anak nya. Pada saat ini sekolah telah berbuat lebih, pada saat ini peran orang tua yang terus mengawasi anak - anaknya. Sering - sering lah mengajak anak berkomunikasi dalam keluarga," tegasnya.
Mengganggu Aktivitas Masyarakat
H. Rusdi, ST MT. |
Dia mengatakan, waktu tawuran pun tidak lagi sekedar di malam buta. Namun, telah menjalar ke siang hari. Dampaknya, aktifitas masyarakat juga telah terganggu.
"Masyarakat sudah dihantui ketakutan dalam beraktifitas. Apalagi, para pelaku tawuran datang membabi buta dengan membawa senjata tajam rakitan. Ini harus dihentikan dan perlu penanganan serius," ujar H. Rusdi, yang selalu peduli dengan kepentingan masyarakat banyak ini.
Terkait dengan upaya pemberantasan, wakil rakyat dari Partai Demokrat menegaskan perlu penanganan komprehensif. Mulai dari memutus akar permasalahan sampai pada sanksi yang tegas.
"Tawuran ini telah menjadi penyakit turunan. Karena para pelakunya dari dulu sampai saat ini cenderung dari sekolah yang sama. Walau telah menjalar pada sekolah lain, namun tetap melibatkan sekolah yang telah menjadi langganan tawuran. Akar ini yang harus diamputasi," ujar H. Rusdi yang merupakan anggota dewan dari Lubuk Begalung dan Bungus Teluk Kabung ini.
H. Rusdi berharap semua pihak harus terlibat dalam penanganannya secara serius. Karena, tawuran tidak hanya sekedar mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kantibmas) dan kriminal biasa.
"Tawuran sudah seperti penyakit endemik yang telah menyebabkan empidemi. Apabila tidak diputus mata rantainya, akan menjalar ke sekolah lain," ujarnya.
H. Rusdi sangat menyayangkan masih ada kepala sekolah atau madrasah yang menutup-nutupi pelaku tawuran. Tragisnya, dia merekomendasikan pelaku untuk pindah ke sekolah lain.
"Ini sangat bahaya, karena memindahkan penyakit ke sekolah lain. Mestinya, dia direkomendasikan untuk mengambil ijazah paket saja," ujar Rusdi.
Rusdi meminta pemerintah memberi perhatian serius pada sekolah yang siswanya terlibat tawuran. Dia tegaskan, kepala sekolahnya harus punya komitmen memberantas tawuran.
"Mestinya, pada sekolah yang sering tawuran harus dipimpin oleh kepsek yang memahami kondisi sekolah tersebut, terutama berkaitan dengan prilaku tawuran. Kapan perlu kepsek di sekolah tersebut harus menandatangani komitmen untuk memutus akar persoalannya," ujar H. Rusdi.
H. Rusdi sangat mendukung edaran Walikota Padang terkait penanggulangan tawuran. Tapi, dia berharap tidak sekedar diatas kertas.
"Walikota Padang bersama Kamenag dan forkompimda harus selalu berkoordinasi. Jika ada kepala sekolah atau madrasah menutup-nutupi pelaku tawuran, harus diberi sanksi tegas," ujarnya.
Pewarta: Zamri Yahya
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »