Aksi tawuran terjadi sekira pukul 12.00 WIB, para pelajar aksi tawuran saring menyerang menggunakan senjata tajam. |
Informasi yang di himpun, aksi tawuran terjadi sekira pukul 12.00 WIB, para pelajar aksi tawuran saring menyerang menggunakan senjata tajam di jalan raya tersebut.
Aksi tawuran sempat menggangu pengguna jalan raya yang berhenti dan putar arah karena takut terkena dampak saat terjadinya tawuran.
Kapolsek Padang Timur AKP Al Achyar saat di hubungi awak media, membenarkan adanya aksi tawuran antar pelajar tersebut dan pihaknya telah berpatroli di lokasi untuk mengantisipasi peristiwa tersebut terjadi kembali.
"Iya benar, ada tawuran antar pelajar dan saat kita datang mereka sudah diusir oleh warga," ujar Al Achyar kepada awak media.
Kapolsek hingga saat ini menjelaskan,
pihaknya tetap melakukan patroli hingga mendatangi sekolah-sekolah menengah yang ada di kawasan tersebut.
"Untuk antisipasi kita tadi juga datangi sekolah-sekolah dan lakukan himbauan terhadap guru agar para siswanya tidak melakukan aksi tawuran," pungkasnya.
Ketua DPRD Padang Muharlion memandang, berbagai teori telah banyak di implementasikan untuk memberantas tawuran dan balap liar di Kota Padang. Tetapi hasilnya belum maksimal.
"Harus ada sinkronisasi dengan cara duduk bersama antara DPRD Padang, Pemko Padang, Kepolisian, TNI dan niniak mamak dalam memecahkan permasalahan ini," tegasnya.
Lebih lanjut, Muharlion mengapresiasikan kinerja Tim Klewang dalam hal sosialisasi ke sekolah - sekolah dalam mencegah tawuran.
"Tim Klewang Polresta Padang telah bekerja maksimal, dengan cara mendatangi sekolah. Kita apresiasikan itu. Kita berharap, kegiatan ini terus di tingkatkan. Jika tidak ada anggarannya, kita cari solusi, oleh karena itu harus duduk bersama DPRD, Pemko Padang, dan Kepolisian, TNI serta pemuka masyarakat, dan ulama. Bagaimanapun Aiptu David Rico Darmawan bersama Tim Klewang telah bekerja maksimal sesuai arahan Kapolresta Padang dengan melakukan sosialisasi ke sekolah - sekolah. Ini harus di tingkatkan," jabarnya.
Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Padang, Dr. Fitri Arsih menilai, tawuran dan balap liar sering terjadi karena belum adanya penanganan yang cukup komprehensif dari pihak sekolah maupun pemko Padang.
"Walau sudah ada upaya dari Pemko Padang, tapi saya melihat penanganan belum cukup komprehensif," jelasnya.
Fitri Arsih menambahkan, tawuran yang terjadi pada anak usia sekolah, biasanya berasal dari pola kaderisasi yang dilakukan alumni dan senior di sekolah.
Oleh karena itu, pihak sekolah harus menggandeng komite sekolah maupun perkumpulan para orang tua siswa untuk bia mencegah terjadinya tawuran di kalangan usia sekolah.
"Pemicu tawuran itu biasanya segelintir siswa yang telah di kaderisasi oleh alumninya. Di sini kita minta peranan komite sekolah maupun perkumpulan para orang tua siswa untuk bia mencegah terjadinya tawuran di kalangan usia sekolah," paparnya.
Lebih lanjut, Fitri Arsih melihat pola - pola yang menghadirkan kepolisian di sekolah dalam hal sosialisasi akan memberikan efek yang besar kepada pelajar untuk tidak terlibat tawuran.
"Beberapa waktu yang lalu, saya melihat tayangan Tim Klewang Polresta Padang Goes to School. Saya merasa kegiatan ini akan memberikan efek domino dalam mencegah tawuran di kalangan usia sekolah. Saya berharap, Pemko Padang melalui dinas terkait dapat menggandeng Polresta Padang dalam hal sosialisasi pencegahan tawuran di sekolah," tutupnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »