MKI Sumbar Susun RUKD Respon Transisi Energi dan NZE

MKI Sumbar Susun RUKD Respon Transisi Energi dan NZE
Ketua MKI Sumatera Barat Ir. Insannul Kamil, M.Eng, Ph.D, IPU, ASEAN Eng., saat rapat penyusunan  Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) Sumatera Barat, di ruang rapat Politeknik Negeri Padang (PNP), Kamis (18/4).
BENTENGSUMBAR.COM
- Pembahasan dokumen arah pengembangan dan proyeksi  pertumbuhan sektor ketenagalistrikan dalam bentuk Rencana Umum Ketenagalistrikan  Daerah (RUKD) Provinsi Sumatera Barat yang disusun Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Sumatera Barat, sudah mendekati final. Tinggal penyempurnaan beberapa bagian yang belum terakomodasi. 

“Jika sudah selesai, segera diserahkan agar bisa dijadikan sebagai basis untuk penyusunan rencana pembangunan  jangka panjang  daerah,” kata Ketua MKI Sumatera Barat Ir. Insannul Kamil, M.Eng, Ph.D, IPU, ASEAN Eng,  sesaat setelah rapat penyusunan  Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) Sumatera Barat, di ruang rapat Politeknik Negeri Padang (PNP), Kamis (18/4).

Menurutnya, penyusunan ini merupakan kelanjutan dari pembahasan - pembahasan yang  terdahulu, sebab penyusunan tersebut tak bisa selesai dalam dua atau tiga kali pembahasan saja. 

Banyak komponen dan variabel eksternal yang harus dipertimbangkan.
Kata Nanuk, sapaan akrab Insannul Kamil, RUKD yang disusun tersebut  harus juga merespon dua hal persoalan besar yang sedang dihadapi dunia saat ini tentunya juga Indonesia yakni , pertama  berhubungan dengan isu global, yakni terkait dengan transisi energi. 

Strategi  Penanganan transisi energi menjadi fokus  penting yang harus diselesaikan secara bersama oleh komunitas global.
Kedua, mewujudkan komitmen PLN dalam upaya untuk mencapai NZE (net zero emission) atau Emisi Nol Carbon pada tahun 2060, bahkan bisa sebelumnya.

Kedua isu global ini menjadi poin diskusi hangat dan tajam  dalam penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) Sumatera Barat, yang sedang disusun MKI Sumbar.  

Hal tersebut menjadi isu besar dalam penyusunan. Target untuk pemutakhiran RUKD, akhir Mei 2024, semua dokumen dapat diselesaikan. Lalu diserahkan kepada Gubernur Sumbar untuk dijadikan sebagai ketetapan bagi daerah, sebagai dasar  masukan atau rencana bagi rencana pembangunan  jangka panjang daerah. Menjadi basis RJPPD di sektor ketenagalistrikan daerah.

Rapat tersebut dihadiri pengurus MKI Sumatera Barat dan Pembinan MKI Sumatera Barat Eric Rossi Priyo Nugroho, yang juga GM PLN Uid Sumbar. 

Eric merespon MKI Sumatera Barat yang memiliki komitmen untuk secepatnya menyelesaikan RUKD.

Katanya, penyusunan RUKD digarap sangat serius, termasuk dilakukan simulasi alternatifnya. 

Langkah ini ditujukan agar Sumbar bisa memulai dan melaksanakan transisi energi secara tepat dan produktif.

Transisi energi dari konvensional ke  energi yang ramah lingkungan atau Grend Energi, apalagi di Sumbar termasuk lumbungnya Green  Energi Nasional.

Diakuinya, PLN juga memiliki tanggungjawab bersama MKI mempersiapkan RUKD sehingga sektor kegiatan listrik akan beralih ke energi terbarukan lantaran sumber bahan bakar konvensional semakin berkurang. Semakin sulit mendapatkan bahan bakar minyak.

“Kita akan mendukung untuk mempersiapkan  infrastrukturnya,” kata Eric sembari menyebutkan, secara spesifik, Sumbar masih memiliki potensi besar untuk sumber energi terbarukan, yakni dari tenaga air.

Potensinya masih besar sebab Sumbar punya sumber air melimpah, seperti  Maninjau, Singkarak, Koto Panjang, di kawasan Solok, juga di PLTMH. (Ucoxs)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »