Sudah empat tahun terakhir ini Masjid Darul Huda, Perumdam Punggai, Kelurahan Surau Gadang Kecamatan Nanggalo, Kota Padang melaksanakan Itikaf pada sepertiga Ramadan. |
Di setiap tahunnya jumlah jamaah yang difasilitasi pengurus masjid ramah anak itu untuk melaksankan itikaf selalu meningkat jumlahnya.
Ketua Umum Masjid Darul Huda, Prajarso menyebut, di tahun awal itikaf awalnya hanya diikuti lebih kurang 5 sampai 10 jamaah saja. Kemudian dua tahun belakangan ini terus meningkat jumlah jamaah itikaf menjadi 50-an jamaah.
"Dan di Ramadhan tahun ini sampai diikuti 100-an jamaah yang didominasi oleh anak-anak," jelasnya, Minggu (31/3/2024).
Pujarao menyebut, hampir 80 persen yang melakuka itikaf yakni siswa SD, SMP, dan SMA yang berdomisili di sekitar masjid.
Hal ini menurutnya patut disyukuri bahwa itikaf telah menjadi agenda ibadah penting bagi anak-anak dalam memaknai hadirnya malam lailatul qadar.
"Ramainya anak-anak itikaf di masjid dapat terlaksana karena pendampingan dan binaan dari ikatan remaja masjid yang selalu konsisten membina karakter anak-anak agar memakmurkan masjid. Pengawasan dari remaja masjid dilakukan supaya aktivitas anak selama i’tikaf di masjid tidak mengganggu kekhusukan jamaah dewasa lainnya," terangnya.
Sementara itu, Pembina Ikatan Remaja Masjid Darul Huda, Wanda Leksmana mengatakan peserta itikaf yang mendaftar mencapai 100-an orang jamaah. Hampir seluruhnya merupakan anak-anak.
Pengawasan yang dilakukan remaja masjid, untuk jamaah usia anak yang itikaf dilaksanakan pada sebelum, sedang, dan setelah itikaf selesai. Mereka yang itikaf diwajibkan untuk mendaftar setelah salat subuh.
"Mereka yang itikaf diwajibkan malam harinya melaksanakan salat isya, tarwih, dan witir berjamaah di masjid," sebut Wanda.
Kemudian pada pukul 23.00 WIB, anak-anak datang ke masjid untuk dibagi ke dalam beberapa kelompok.
Mereka melaksanakan tadarusan sampai waktu maksimal pukul 01.00 WIB, setelah itu mereka diwajibkan tidur hingga pukul 03.00 WIB.
Dari pukul 03.00 WIB kemudian melaksanakan salat tahajud berjamaah selama sejam, hingga pukul 04.00 WIB.
"Kemudian momentum yang mereka tunggu tunggu saat itikaf yakni sahur bersama gratis yang disediakan pengurus. Setelah itu mereka bersiap-siap untuk melaksanakan salat subuh," jelas Wanda.
Wanda Leksmana menyebut, momentum ini bagi sebagian masjid mungkin langka didapatkan bahwa mayoritas jamaah yang itikaf adalah anak-anak.
Padahal sebenarnya, pengurus Masjid Darul Huda tidak pernah mewajibkan anak yang sedang Pesantren Ramadan untuk itikaf.
"Tetapi mereka melaksanakan itikaf atas kemauan dan kesadaran mereka sendiri, memaknai indahnya sepertiga Ramadan di masjid, menunggu datangnya laitul qadar dan tak lupa momen sahur bersama menjadi kesempatan ceria yang mereka tunggu-tunggu," sebut Wanda.
Dana sahur bersama di Masjid Darul Huda berasal dari donatur dan sedekah jamaah serta pengurus.
Termasuk memberdayakan ekonomi jamaah yang memiliki usaha makanan untuk mengolah masakan sahur bagi jamaah yang itikaf.
"Kami yakin, anak-anak ini akan mempunyai cerita yang menyenangkan di masa depan dalam memaknai kegiatan itikaf sepertiga malam Ramadan di Masjid Darul Huda," harapnya.(Charlie)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »