Prabowo Junjung Tinggi Kebebasan Pers Komitmen Bersama Kawal Demokrasi

Prabowo Junjung Tinggi Kebebasan Pers Komitmen Bersama Kawal Demokrasi
Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam diskusi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta kemarin
BENTENGSUMBAR.COM
- Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto meminta pers untuk lebih keras mengkritik pemerintahan. 

Hal ini dinilai sebagai bentuk komitmen Prabowo dalam menjaga kebebasan pers.

Pernyataan Prabowo itu mendapat respon dari Direktur Eksekutif Partner Politik Indonesia AB Solissa yang mengatakan soal komitmen dalam menjaga keutuhan bangsa. 

Menurutnya, sikap Prabowo menunjukan keinginan besar dalam mengembalikan kedudukan peran pers sebagai penyeimbang demokrasi.

"Saya melihat pernyataan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto adalah sesuatu yang wajar. Ia ingin mendudukkan peran pers sebagaimana mestinya," kata Solissa saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (05/01/2023).

Solissa menilai, perkataan Prabowo yang ingin pers lebih keras dalam mengkritik pemerintah merupakan langkah konkret dalam menjaga demokrasi.

Menurutnya, Prabowo berada di pihak lembaga-lembaga pers dalam menjaga kedaulatan bangsa Indonesia.

Sebab, mengkritik pemerintah merupakan bagian dari agenda mengawal demokrasi.

Maka dari itu, Solissa melihat keinginan Prabowo dalam menjaga moral demokrasi dengan mendukung pers memberikan kritik.

"Kritik terhadap pemerintah juga adalah bagian dari agenda demokrasi dengan mengawal setiap kebijakan pemerintah agar apa yang menjadi agenda bersama bisa terwujud lewat pers yang netral tanpa intervensi dari pihak manapun," ucapnya.

Sementara itu, Prabowo menyampaikan pers harus keras dalam mengkritik bahkan tidak masalah jika membuat sakit hati pemerintah yang membacanya. Karena bagi Prabowo, lewat peran pers, pemerintah bisa mengetahui kesalahan dan kekurangan dalam bekerja.

"Kebebasan pers itu adalah checks and balances, untuk mengendalikan si penguasa. Dan dengan kebebasan dengan pers yang dinamis, dan pers kalau perlu keras, kadang sakit hati 
kita baca. Tapi itu juga mengendalikan kita, itu memberitahu kita something wrong," ucap Prabowo dalam diskusi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta kemarin. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »