Ketua DPRD Sumbar menghadiri peringatan Peristiwa Situjuh di lapangan Khatib Sulaiman Nagari Situjuah Batua Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Senin (15/1/2024). |
BENTENGSUMBAR.COM - Ketua DPRD Sumbar menghadiri peringatan Peristiwa Situjuh di lapangan Khatib Sulaiman Nagari Situjuah Batua Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Senin (15/1/2024).
Menurutnya, peristiwa Situjuah merupakan bukti semangat patriot masyarakat Sumatera Barat mendedikasikan diri dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang telah diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Peristiwa melawan penjajah Belanda dalam mata rantai masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) itu menewaskan beberapa orang pimpinan pejuang dan puluhan orang pasukan.
Ketua DPRD Sumbar Supardi,SH., juga mengatakan semangat patriot perjuangan masyarakat Sumbar akan terus dikenang dan ditularkan dari generasi ke generasi untuk memajukan pembangunan daerah.
"Berbagai hal dalam pengembangan sumberdaya manusia generasi muda Sumbar kita dorong dalam pendidikan dan bintek-bintek skill terutama memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang dituangkan dalam pokok-pokok pikiran dewan," ujar Supardi.
Dikatakan, pendirian PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia) di Sumatera Barat telah dijadikan Hari Bela Negara. PDRI adalah suatu pemerintahan darurat yang dibentuk pada tanggal 22 Desember 1948 oleh beberapa orang pimpinan pejuang kemerdekaan Indonesia dan dipimpin oleh Sjafruddin Prawiranegara.
"Pemerintahan itu dibentuk karena ditangkap dan diasingkannya beberapa orang pemimpin Republik Indonesia yaitu Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta dan Menteri Luar Negeri Agus Salim serta Sjahrir dan lainnya oleh pihak Belanda ketika terjadinya Agresi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948," ungkapnya.
Supardi mengatakan, dalam salah satu mata rantai perjuangan PDRI itulah terjadi suatu peristiwa pada tanggal 15 Januari 1949, dimana puluhan orang pejuang yang terdiri dari beberapa pimpinan dan puluhan anggota pasukan Barisan Pengawal Negeri dan Kota (BPNK) tewas seketika diberondong tembakan oleh pihak penjajah Belanda.
"Peristiwa Situjuah ini terjadi di Lurah Kincia, Situjuah Batua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Ini adalah sebuah sikap patriot perjuangan anak bangsa mempertahan kemerdekaan Republik Indonesia," terangnya.
Supardi mengharapkan peringatan peristiwa Situjuah dapat menjadi bagian menggelorakan semangat juang dari generasi ke generasi. "Dengan semangat juang ini generasi muda kita bangkit memberikan karya, dedikasi terbaik untuk kemajuan pembangunan daerah guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat Sumbar," ajaknya. (*)
« Prev Post
Next Post »