Groundbreaking Fly Over Sitinjau Lauik Batal Dilakukan Presiden RI Jokowi, Begini Penjelasan Pemprov Sumbar

Groundbreaking Fly Over Sitinjau Lauik Batal Dilakukan Presiden RI, Begini Penjelasan Pemprov Sumbar
Gubernur Provinsi Sumatera Barat H. Mahyeldi Ansharullah, SP., ketika menjawab pertanyaan awak media saat jumpa pers yang difasilitasi Dinas Kominfotik Sumbar di istana Gubernur Sumbar, Selasa, 2 Januari 2024.
BENTENGSUMBAR.COM
- Presiden Joko Widodo batal melakukan Groundbreaking pembangunan jembatan layang (fly over) Sitinjau Lauik. Padahal, menurut rencana kegiatan tersebut dilakukan pada 19 Desember 2023, kemaren.

Meski demikian, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah memastikan proses pembangunan fly over Sitinjau Lauik tetap berlanjut.

Hal itu ditegaskan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Barat H. Mahyeldi Ansharullah, SP., ketika menjawab pertanyaan awak media saat jumpa pers yang difasilitasi Dinas Kominfotik Sumbar di istana Gubernur Sumbar, Selasa, 2 Januari 2024.

Pada kesempatan itu, Gubernur Sumbar Mahyeldi didampingi oleh Kepala Bappeda Medi Iswandi, Kepala Dinas Kominfo Siti Aisayah dan Kepala Biro Adpim Mursalim.

“Prosesnya masih berlanjut, sekarang sedang proses lelang,”cakap Gubernur Mahyeldi dalam jumpa pers ekspose capaian Sumbar 2023 dan Outlook APBD Sumbar 2024 tersebut.

Dikatakannya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono telah menyetujui prakarsa pengusahaan Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) Fly Over (Jalan Layang) Sitinjau Lauik.

Menurut Mahyeldi, persetujuan itu tercantum melalui surat tertanggal 30 Oktober 2023 nomor BM 0201-Mn/2407 perihal Persetujuan Prakarsa Pengusahaan KPBU Fly Over Sitinjau Lauik.

Sehingga walau Presiden Jokowi tidak jadi datang, prosesnya tetap berlanjut. Apalagi Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga telah menyatakan jalur Sitinjau Lauik paling berbahaya dan harus segera ditutup.

“Makanya progres Fly Over ini terus berlanjut,” tukuknya.

Keinginan pembangunan Datang dari Investor

Kepala Bappeda Provinsi Sumbar, Medi Iswandi menambahkan, melalui pendanaan KPBU, maka keinginan pembangunannya datang dari investor.

"Pemerintah tidak boleh menunjuk investor," tegas mantan Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang ini.

Menurutnya, semua studi kelayakan atau Feasibility Studies (FS) Fly Over Sitinjau Lauik ini sudah disusun oleh PT Hutama Karya (HK). Bahkan FS dari HK ini sudah ditenderkan.

“Untuk menangnya lebih punya peluang HK. Prosesnya sedang dilakukan tender persiapan di Bappenas,” pungkasnya.

Dikatakan Medi, terkait rencana pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik ini, KNTK memang merekomendasikan agar segera dibangun. Karena jalur Sitinjau Lauik ini termasuk paling berbahaya di Indonesia.

“Dengan kemiringan jalur ini tidak mampu menahan truk dengan kapasitas tonase tertentu. Karena itu pemerintah harus segerakan," ungkapnya. 

Karena itu, jelasnya, saat Presiden RI ke Sumbar, Gubernur Mahyeldi langsung menyampaikan rencana pembangunannya. Bahkan, proses sudah dari tahun 2016.

"Presiden langsung menelpon Menteri PUPR. Kemudian Menteri PUPR langsung keluarkan persetujuan Fly Over dibangun KPBU dengan investasi Rp2,4 triliun,” terangnya. (BY)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »