Serangan Sudirman Said ke Jokowi Tak Mempan untuk Lemahkan Prabowo-Gibran

Serangan Sudirman Said ke Jokowi Tak Mempan untuk Lemahkan Prabowo-Gibran
Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin), Sudirman Said.
BENTENGSUMBAR.COM
- Politisi Partai Gerindra yang juga Ketua Umum Relawan Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer menilai serangan Wakil Kapten Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies-Muhaimin (Amin), Sudirman Said kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) ialah upaya untuk menggerus suara dari pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Meski demikian, kata Immanuel, serangan tersebut dipastikan tidak berhasil.

"Mereka yang anti dengan Presiden Jokowi kini berusaha menyerang dengan berbagai narasi fitnah. Tujuannya tentu untuk menyerang anaknya yang kini maju sebagai cawapres Prabowo, Gibran Rakabuming Raka," kata Immanuel saat dihubungi Beritasatu.com, Selasa (5/12/2023).

"Saya bilang strategi seperti itu sebetulnya cara-cara murahan. Harusnya kalau kita bicara pemilu, harusnya adu gagasan dan program. Pada akhirnya mereka yang berusaha mendapatkan popularitas dengan cara negatif, hasilnya juga akan negatif untuk popularitas mereka," tambahnya.

Diketahui, sebelumnya Sudirman Said menyebut mantan Ketua KPK Agus Rahardjo memiliki kepentingan publik untuk meramaikan isu upaya intervensi Presiden Joko Widodo menghentikan kasus e-KTP.

Immanuel menegaskan Presiden Joko Widodo tidak mungkin melakukan intervensi proses hukum, lantaran Jokowi selalu ingin memastikan penegakkan hukum selama masa pemerintahannya.

"Sekarang kenapa Agus Rahardjo tidak mengungkap ini dari dahulu, tetapi baru sekarang jelang pemilu. Motifnya Pak Jokowi mengintervensi kasus Setya Novanto apa? Sudah tegas Pak Jokowi minta kasus itu diproses hukum," tambah Immanuel.

Pihak Istana juga telah mengungkap tidak pernah ada pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Agus Rahardjo. 

Immanuel Ebenezer menyebut apa yang dikatakan Agus Rahardjo itu tak lebih dari kebohongan publik demi kepentingan politik pribadinya yang tengah maju sebagai calon anggota DPD di Pemilu 2024.

"Ya sebetulnya bisa dikenakan pasal UU ITE karena memang menyebarkan kebohongan publik. Namun, saya pribadi tidak berniat melaporkannya, karena biar publik yang menilai. Mereka yang menggunakan strategi atau cara-cara yang tidak benar dalam pemilu, pasti imbasnya pada 14 Februari juga tidak akan dipilih," kata Immanuel.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »