Aksi peduli Palestina yang bergaung di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, bahkan aksi itu juga mengumpulkan donasi untuk rakyat Palestina. |
Hal ini disampaikan Sulaiman menyikapi pernyataan Presiden Kongres Uighur Sedunia Dolkun Isa yang mengecam Hamas maupun kelompok lain dalam perjuangan membela rakyat Palestina.
"Apalagi kalau pernyataan (tidak mendukung perjuangan Palestina) itu terucap dari Kongres Uighur, yang mengklaim sebagai pembela muslim Uighur dan sesumbar menolak penjajahan. Kami menyayangkannya," kata Sulaiman dalam keterangannya, Rabu (20/12).
Suleman ingin, semua pihak mengedepankan narasi dan ide perdamaian, gencatan senjata dan dukungan penuh terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
"Dunia, semua elemen, semua agama, harus mengecam tragedi kemanusiaan dan terus menarasikan perdamaian," tegasnya.
Sementara itu, Ketua PBNU Ahmad Fahrurrozi (Gus Fahrur) sebelumnya mengingatkan, jangan sampai sentimen soal Hamas di Palestina merusak solidaritas di Indonesia.
"Jangan dicampur aduk dan dirusak solidaritas kemanusiaan kita dengan sentimen soal Hamas," kata Gus Fahrur menanggapi pernyataan Direktur Center for Uyghur Studies (CUS) Abdulhakim Idris yang dianggap memojokkan Hamas melalui beberapa artikelnya.
Gus Fahrur menjelaskan, pembelaan Hamas hanya sebagai kelompok teroris merupakan hal yang rumit.
Komunitas internasional, yang diwakili oleh badan-badan internasional, memang berupaya mengobjektifikasi dan menguraikan definisi terorisme secara ketat, tapi klasifikasinya masih sumir.
"PBB beserta Uni Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Australia, Paraguay, Organisasi Negara-Negara Amerika, dan Mesir memasukkan Hamas ke daftar organisasi teroris. Sementara negara-negara lain, seperti Swiss, Norwegia, Rusia, Brasil, Turki, dan Cina tidak memasukkannya," jelasnya.
Diketahui sebelumnya melalui akun X pribadinya, Dolkun Isa mewakili Kongres Uighur Sedunia dengan tegas mengutuk serangan oleh Hamas terhadap warga sipil di Israel.
"Kami sangat prihatin dengan kemungkinan eskalasi konflik dan kehilangan nyawa yang, lebih besar. Kami berdiri bersama dengan semua yang menderita akibat teror itu," ungkapnya.
Dilansir dari berbagai sumber, kabar terkait kelompok Uighur yang mendukung Israel dibanding Palestina dibantah. Bantahan itu disampaikan Direktur Eksekutif Pusat Studi Uighur, Abdulhakim Idris.
Menurutnya, sebagai orang yang bekerja di pusat penelitian Uighur, pihaknya tidak pernah memberikan pernyataan resmi terkait dukungannya terhadap Israel.
"Bisa dicek langsung di media sosial atau website kami," ujarnya.
Kata dia, sebagai etnis yang tertindas, etnis Uighur tentu mendukung pihak yang tertindas.
"Mereka mendukung yang memperjuangkan kebebasan," ujarnya.
Sumber: CNN Indonesia
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »