Gerindra Ungkit Pilkada DKI: Turunkan 2 Ribu Kader Menangkan Anies

Gerindra Ungkit Pilkada DKI: Turunkan 2 Ribu Kader Menangkan Anies
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto saat debat capres yang digelar KPU RI.
BENTENGSUMBAR.COM
- Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan partainya menurunkan sebanyak 2.500 kader untuk memenangkan Anies Baswedan di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

Ia menyebut seluruh kader yang diterjunkan itu berasal dari seluruh Indonesia dengan latar belakang bermacam-macam, mulai dari anggota DPR RI hingga anggota DPRD kota.

"Saya menurunkan waktu itu kurang lebih 2.500 kader dari seluruh Indonesia. Anggota DPRD kabupaten, kota, provinsi, DPR RI, dan pengurus-pengurus itu diturunkan di sini. Untuk apa? Memenangkan Pak Anies Baswedan," kata Muzani usai Rakornas Partai Gerindra, JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Jumat (15/12).

Muzani menyampaikan demikian kala ditanyai apakah Anies masih memiliki utang terhadap Gerindra maupun Ketum Prabowo Subianto.

Ia menyebut para kader yang memenangkan Anies kala itu berperan menjadi saksi di tempat pengambilan suara.

Menurutnya, mereka hingga rela menetap di masjid, majelis taklim hingga emperan demi memenangkan Anies.

Pada debat perdana capres, paslon nomor urut 1, Anies Baswedan dengan Prabowo sempat saling serang ihwal kondisi demokrasi di Indonesia.

Anies menyebut salah satu pilar penting demokrasi adalah partai politik. 

Namun, kepercayaan masyarakat terhadap partai politik di Indonesia selalu rendah.

Tak hanya itu, masyarakat juga tidak percaya dengan proses demokrasi yang saat ini berjalan.

Prabowo pun menanggapi pernyataan Anies. Ia menilai Anies terlalu berlebihan dalam mengeluhkan kondisi demokrasi Indonesia.

Padahal, Anies terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta salah satunya karena sistem demokrasi dan dukungan dari oposisi.

Ia berpendapat Anies takkan menjadi gubernur jika demokrasi tak berjalan dan Jokowi seorang diktator.

Pada Pilkada 2017, Anies memang diusung Partai Gerindra dan PKS. Ia menggandeng Sandiaga Uno sebagai cawagub. 

Kala itu, Partai Gerindra dan PKS merupakan partai oposisi.

Pilkada kala itu diikuti oleh tiga pasang calon. Anies-Sandi melawan paslon Ahok-Djarot dan AHY-Sylvie.

Hasil akhirnya, Anies-Sandi berhasil menang melawan Ahok-Djarot yang diusung koalisi PDIP di putaran kedua. Sementara AHY-Sylvie kalah di putaran pertama.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »