Pentolan alumni 212 Neno Warisman resmi bergabung menjadi kader Partai Gelora. |
Sosok oposan Pemerintahan Jokowi di 2019 itu mengaku tak tahu kalau partainya akan mendukung Prabowo-Gibran.
Terlepas dari hal tersebut, Neno mengaku akan mengikuti keputusan partainya termasuk bakal ikut mendukung Prabowo-Gibran di 2024. Hal ini dilakukan karena ia percaya kebaikan yang ada pada Partai Gelora.
“Kalau Partai Gelora punya keputusan mendukung Pak Prabowo dan Gibran, saya tetap memutuskan masuk, karena saya percaya dengan narasi baik Partai Gelora,” ungkap Neno dikutip dari laman partaigelora.id, Kamis (2/11/23).
“Saya tetap menemukan kelurusan, ketulusan, dan saya senang menemukan orang-orang lurus yang benar strunggling (berjuang). Mereka semua bergerak bukan karena materi, tapi karena ideologis. Saya nikmati persaudaraan baru ini,” tambahnya.
Neno mengatakan, pasti akan menemui kesulitan saat akan menyosialisasikan pasangan Prabowo-Gibran di lapangan, karena sepak terjangnya di politik selama ini berbeda dengan sekarang.
Meski demikian Neno akan tetap optimistis akan ikut membantu pemenangan Prabowo-Gibran dan Partai Gelora.
“Tapi saya tidak suka melihat masalah itu menjadi sulit. Jangankan di politik, di rumah tangga saja, saya memiliki perbedaan politik dengan anak-anak saya, itu tidak masalah, karena memang hidup ini penuh dengan tantangan-tantangan, semua tergantung interaksi kita kepada lingkungan,” ujarnya.
Neno mengaku tak mengenal Gibran secara personal, tetapi menurutnya anak muda punya peranan penting untuk masa depan Indonesia.
Menurutnya senior-senior di Koalisi Indonesia Maju (KIM) bisa memberikan arahan kepada Gibran sebagai pemimpin.
“Saya tidak mengenal Gibran, tetapi saya sudah mengasuh anak 100 milenial, dan setiap anak itu menyimpan kehebatannya masing-masing. Jadi saya orang yang selalu berpihak kepada orang yang lebih muda. Saya melihat masa depan dunia ini, ada di tangan anak muda, karena mereka jauh lebih berani dan kreatif sesuai dengan kebutuhan mereka. Hidup ini untuk kita wariskan, bukan kita pertahankan. Mudah-mudahan pengasuh-pengasuh Gibran, Pak Anis Matta, Pak Fahri Hamzah, Pak Zulkifli Hasan, serta partai koalisi sebagai pengemong, dapat memberikan arahan-arahan yang telah dilakukan generasi sebelumnya, yang buruk jangan dilakukan. Dan apa yang menjadi potensi yang baik dikembangkan, dan terus diingatkan ketika ada kekeliruan-kekeliruan,” pungkasnya.
Sumber: Warta Ekonomi
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »