 |
| Terjadi pelarangan diskusi bertajuk Demi Ibu Pertiwi: Saatnya Perubahan, yang menghadirkan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan. |
Hal itu dinilai bentuk pelecehan serius terhadap kebebasan berekspresi.
"Pelarangan melakukan kegiatan diskusi, apalagi jika sudah mendapatkan izin dari pengelola gedung, merupakan pelecehan serius terhadap kebebasan berpendapat, berbicara, berekspresi," kata aktivis demokrasi Lucius Karus saat dihubungi Medcom.id, Senin, 9 Oktober 2023.
Lucius mengatakan kebebasan berbicara sejatinya hal paling mendasar dari negara yang menganut demokrasi sebagai sistem pemerintahannya. Demokrasi rusak bila kebebasan itu tak dianut.
"Kalau dilarang artinya demokrasi sudah rusak sampai akar-akarnya," ujar Lucius.
Peneliti dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) itu mengatakan membicarakan pemilihan umum (pemilu) menjadi tak penting sebagai sebuah pengejawantahan demokrasi.
Pasalnya, dalam tahapan pemilu itu terjadi intimidasi menggunakan kekuasaan untuk menghalangi orang berbicara dan berekspresi.
Lucius menilai mobilisasi perangkat kekuasaan untuk kepentingan politik memang selalu rentan digunakan demi menyingkirkan lawan politik. Khususnya pada tahun politik.
"Kita berharap agar para ASN (aparatur sipil negara) dan pejabat pemerintahan menghentikan upaya-upaya paksa mereka dalam praktek berdemokrasi khususnya dalam tahapan pemilu ini," ucap Lucius.
Sebelumnya, terjadi pelarangan diskusi bertajuk Demi Ibu Pertiwi: Saatnya Perubahan, yang menghadirkan bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan.
Acara diskusi Change Indonesia ini diadakan oleh komunitas aktivis pro-demokrasi dan pergerakan mahasiswa dan akan digelar di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 7 Oktober 2023.
Sumber: Metrotvnews.com
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »