BENTENGSUMBAR.COM - Dipasangkannya Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin disebut ada campur tangan Jokowi. Hal itu diungkap Pengamat Politik Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengungkapkan, Presiden Jokowi berusaha mengendalikan tiga Calon Presiden (Capres), Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies.
Namun di antara ketiganya, Anies merupakan yang sulit dikendalikan Jokowi.
Mengingat Jokowi termasuk kedua anaknya, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep beberapa kali disebut-sebut terlibat dalam Korupsi Kolisi dan Nepotisme (KKN).
Bahkan beberapa tokoh, seperti Rizal Ramli telah menyambangi KPK untuk mendesak dugaan itu.
“Anies jadi presiden, potensi Anies menangkap Jokowi itu lebih besar dari potensi Prabowo untuk tidak tepat janji soal penyelamatan Jokowi,” kata Rocky dikutip fajar.co.id dari YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu (2/9/2023).
Ia mengungkapkan, secara etnografi politik, Anies lebih berbahaya bagi Jokowi. Karena basis dukungannya dari kelompok muslim.
“Jadi Jokowi menghitung, kalau Anies bakal bisa berbahaya. Maka mending saya taro Cak Imin tuh, Cak Imin lebih mudah dibatalkan. Begitu Cak Imin dibatalkan, hancurlah kesepakatan Cak Imin dengan Anies,” jelas Rocky.
Pembatalan dimaksud Rocky, setelah Anies dan Cak Imin berpasangan, bisa saja nanti Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu dijerat kasus hukum.
Mengingat nama Cak Imin memang diketahui pernah terseret kasus ‘Kardus Durian’.
“Bayangkan dua hari sebelum pencoblosan misalnya, dua hari sebelum pencoblosan Surat perintah penyidikan keluar pada Cak Imin. Karena soal kardus segala macam misalnya kan masih ada di KPK. Gagal lah Anies kan,” terang Rocky.
Karenanya, Rocky berkesimpulan Anies kini ditawan oleh Presiden Jokowi, dengan cara menggunakan Cak Imin.
“Jadi sebetulnya, Anies ditawan oleh Jokowi melalui Cak Imin,” pungkasnya.
Hal lain kata dia, Anies kini dipertanyakan. Usai mencampakkan AHY dan menggaet Cak Imin.
“Apakah Anies itu tetap pada tema perubahan, padahal Cak Imin itu bagian dari keberlanjutan. Itu sebetulnya dasarnya,” ucap Rocky.
Pasalnya kata dia, PKB merupakan partai yang berafiliasi dengan pemerintah. Secara sikap politik bertentangan dengan Koalisi Perubahan, koalisi yang mengusung Anies.
“Perubahan artinya jangan ada unsur Jokowisme di dalamnya. Jadi publik melihat, kalau Anies pakai Cak Imin dia akan dikendalikan oleh Jokowi dan itu panjang ceritanya,” bebernya.
Demokrat sendiri telah menarik dukungannya pada Anies. Selain itu resmi hengkang dari Koalisi Perubahan.
Sikap itu diambil dalam rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat. Dipimpin langsung Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
Dalam rapat itu, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Alfian Mallarangeng, pun mengungkapkan dua poin hasil rapat. Mencabut dukungan pada Anies dan keluar dari Koalisi Perubahan.
Sumber: Fajar.co.id
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »