Pengamat: Dinamika Pilpres 2024, Waktunya Parpol Mencari Formulasi dan Strategi Pemasaran Jitu Demi Kemenangan

BENTENGSUMBAR.COM - Koalisi besar belum tentu solid. Ramping juga belum tentu kalah, kalah menang juga ditentukan oleh digaris tangan. Kalah jangan patah semangat kalau menang jangan jumawa. 

"Itu nasehat orang bijak. Kalah sebelum bertanding juga tidak bisa diterima nalar. Berdoa dan berjuang sebagai bentuk syukur dan ikhtiar manusia," ujar Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen kepada wartawan di Jakarta (01/09).

Pertarungan pilpres 2024 sedikit banyak sudah mulai mengerucut meskipun belum dapat dikatakan final dan gotak- gatuk capres- cawapres untuk menentukan koalisi partai dalam memikat suara pemilih masih berlangsung.

"Jadi menuju Pilpres 2024 ini akan terjadi turbulensi diatas dinamika politik yang biasanya, " ungkapnya.

Publik hanya melihat dinamika politik ini sebatas luarnya saja, sebenarnya terjadi jauh lebih besar dalam permainan yang sedang bergerak demi kepentingan yang memberikan keuntungan bagi pihak- pihak yang sedang 'berkuasa' di partai ataupun di lingkaran partai politik itu sendiri.

"Istilahnya cari cuan gitu- lah, "beber alumni Lemhanas Pemuda 2009 itu.

Bongkar pasang koalisi partai politik untuk meracik capres- cawapres itu hal yang biasa saja atau sekedar menciptakan peluang capres berpasangan siapa dengan siapa. 

Ini menarik untuk disimak siapa melakukan manuver politik atau siapa men- design politiknya, tentu tidak sesederhana yang muncul dipermukaan. 

"Itulah seni permainan elite politik dalam memainkan 'skenario' pamungkas demi menaikkan harga, "ungkap Silaen.

Capres besutan partai Gerindra belum memastikan cawapresnya, yang sedari awal mengatakan ketua umum PKB itu jadi cawapresnya. 

Demikian juga halnya dengan Ganjar Pranowo juga belum memastikan siapa cawapresnya. 

"Sedikit banyak dinamika politik terkini tentu disetir oleh tangan- tangan tak terlihat, untuk meramaikan pesta demokrasi 2024, "ungkap aktivis organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) itu.

Siapa saja Capres- cawapres yang naik panggung kontestasi politik Pilpres 2024 masih gonjang- ganjing. Yang pasti 3 pasang dan kalau meleset bisa terjadi 4 pasang meskipun kecil kemungkinannya. 

"Untuk mengusung capres- cawapres harus mencapai 20% agar dapat tiket masuk gelanggang Pilpres 2024, "imbuhnya.

Penentuan kandidat capres- cawapres yang turun ke gelanggang 'gladiator'. Fixnya nanti ketika sudah mendaftar ke KPU RI dan ditetapkan, jadi sekarang masih ada waktu untuk meramu atau meraciknya siapa figur yang akan bertanding. 

"Selagi masih ada waktu, partai politik coba mencari formulasi dan strategi pemasaran yang jitu demi kemenangan calon presiden dan wakil presiden yang akan dimajukan, "pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »