BENTENGSUMBAR.COM - Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas III Talu, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat melakukan kegiatan rutin Kontrol Keliling (Trolling) ke seluruh area lapas, Minggu, 17 September 2023.
Tim Regu Pengaman (Rupam) lapas melakukan penyisiran di sekeliling tembok dan setiap sudut lapas baik di dalam maupun di luar kawasan lapas.
Kepala Lapas Kelas III Talu, Donni Isa Dermawan melalui Kasubsi Kamtib Lapas, Martha mengatakan kegiatan Trolling merupakan salah satu program Inovasi Sistem Cipta Lingkungan Disiplin Lapas kelas Tiga Talu (SICILIK LATITA) yang bertujuan untuk untuk menciptakan situasi dan kondisi lapas yang aman dan kondusif serta nyaman bagi warga binaan.
"SICILIK LATITA ini membantu petugas dalam melaksanakan aktivitas kontroling di dalam dan di luar lapas, karena menggunakan sistem scan barcode dalam pelaksanaan kontrol di setiap area lapas. Tujuannya agar menciptakan situasi Lapas dan Penghuni Aman, Tertib dan Terintegrasi dengan system dan di rekap oleh operator, agar kinerja petugas Kamtib tetap terukur," ujarnya.
Martha menambahkan, kegiatan Trolling dilakukan mulai dari memasuki blok-blok kamar hunian dan menyapa warga binaan pemasyarakatan (WBP) secara humanis. Selanjutnya, Rupam melakukan pemeriksaan di sekeliling tembok luar dan sudut-sudut di dalam Lapas.
"Kita lakukan Trolling setiap jam, karena sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), Trolling bukan hanya untuk mencegah WBP melarikan diri, Tetapi juga untuk memastikan sarana prasarana lapas dalam keadaan baik," ungkapnya.
Ia melanjutkan, selain melakukan pengecekkan fasilitas dan keamanan lapas, petugas Rupam juga wajib melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan warga binaan lapas.
Rupam wajib menanyakan kondisi kesehatan WBP, sehingga jika ada yang sedang dalam keadaan sakit, dapat diantisipasi dengan cepat dan dilakukan tindakan medis secepatnya.
"Alhamdulillah semua WBP dalam kondisi baik dan sehat. Kita juga menghimbau kepada warga binaan untuk tetap menjaga kebersihan dan mengikuti aturan yang berlaku selama berada di Lapas Talu," pungkasnya.
Martha menambahkan, Lembaga Permasyarakatan Kelas III Talu saat ini mengalami over kapasitas karena dihuni oleh 168 orang warga binaan. Kapasitas asli lapas hanya bisa menampung 48 orang warga binaan.
Sementara untuk jumlah petugas juga kurang memadai, karena hanya terdiri dari Empat orang petugas dalam satu regu.
"Kami berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pasbar dapat lebih memperhatikan kondisi lapas, karena lapas sudah sangat over kapasitas. Kalau bisa Pemda dapat memfasilitasi dan menyediakan lahan baru untuk pembuatan lapas di Simpang Empat karena warga binaan lapas juga merupakan warga Kabupaten Pasaman Barat," tutupnya mengakhiri. (Rido)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »