Wagub Sumbar, Audy Joinaldy membuka kegiatan Hack4ID yang diselenggarakam Kemen Kominfo RI, bertempat di aula Bappeda Sumbar, Sabtu, 30 September 2023. |
BENTENGSUMBAR.COM - Sebagai Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy membuka kegiatan Hack4ID yang diselenggarakam Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, bertempat di aula Bappeda Provinsi Sumatera Barat, Sabtu, 30 September 2023.
Kegiatan Hack4ID merupakan gerakan nasional 1000 startup digital yang merupakan program pemerintah pusat. Kegiatan itu bertujuan menciptakan kalaborasi startup digital menuju digitalisasi Sumbar.
Pada kesempatan itu, Wagub Sumbar mengatakan, digitalisasi di segala bidang merupakan salah satu visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, termasuk dalam upaya mendorong digitalisasi UMKM.
"Kami fokus membangun basis digital itu, dan untuk Sumatera kita termasuk yang terbaik di Sumatera," ungkapnya.
Menurut Audy Joinaldy, perkembangan teknologi tidak bisa dicegah, sehingga regulasi yang dibuat pemerintah tidak bisa membatasi.
"Hari ini, TikTok Shop dilarang, besok tumbuh lagi Instagram Shop, TokoPedia Shop dan segala macamnya. Jadi, saya rasa sulit untuk membatasinya," ujarnya.
"Kalau tidak mau tergerus, harus menggerus duluan. Ketika kita tidak bisa beradaptasi, pasti kena gerus. Ini adalah kompetisi, persaingan," cakapnya.
Dikatakannya, banyak faktor yang menyebabkan matinya UMKM. Tidak hanya karena perkembangan teknologi digital, tapi ketidakmampuan beradaptasi dengan perkembangan zaman.
"Kayak ibu-ibu di rumah, semua belanja online. Di online beli jilbab cuma Rp100 ribu dapat tiga, di toko Rp200 ribu cuma dapat satu, ya gak apalah, beli online aja," sebutnya.
Terkait dampak pembatasan TikTok Shop bagi warga Sumbar, Audy mengatakan cukup besar. "Saya rasa banyak warga kita yang jualan di TikTok. Ya saya rasa dampaknya besar juga. Karena Tiktok tak hanya untuk berdagang, tetapi juga sudah menjadi gaya hidup," cakapnya.
Terkait digitalisasi, Audy yakin sumber daya manusia di Sumbar tak kalah bersaing, cuma butuh diupgrate lagi.
"Investasi terbesar itu adalah sumber daya manusia, bukan membangun jembatan dan jalan. Ketika kita mendapat program berkualitas ini, maka usahakan kita mengikutinya dengan baik. Di dalam dunia serba digital ini, persaingannya bukan hanya di Sumatera Barat atau Indonesia, tapi dunia," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Tim Startup Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika RI, Sonny Hendra Sudaryana mengatakan, perusahaan Startup Digital di Indonesia sebanyak 1400.
"Kita kekurangan engineer, kita butuh 9 jutaan engineer. Apalagi, konsen pemerintah saat ini adalah internet. Semua beralih ke mobile," cakapnya.
Untuk itu, jelas dia, pemerintah memastikan semua warga negara Indonesia memiliki akses yang sama ke internet.
"Kita memiliki kabel optik yang menjangkau semua pulau besar di Indonesia. Kita fokus pada founder, sebab, Indonesia itu market termasuk yang terbesar. Yang pertama itu India, berikutnya China, Amerika, dan ASEAN dimana yang terbesarnya adalah Indonesia," jelasnya.
"Pertanyaannya, apakah kita sudah siap? Kita harus kasih akses yang sama ke teknologi. Karena kita yakin banyak anak-anak muda yang memiliki kemampuan Startup Digital, termasuk di Sumatera Barat. Makanya kita berikan akses untuk itu. Saya berharap, program ini jangan disia-siakan, maksimalkan, baik hari ini maupun besok," harapnya. (BY)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »