BENTENGSUMBAR.COM - PT Paragon Technology and Innovation menggelar Road To Wardah Inspiring Teacher 2023 yang diikuti oleh 400 orang guru se Sumatera Barat, Sabtu, 5 Agustus 2023. Kegiatan itu mengambil tema: Transformasi Guru untuk Merangkul Perubahan dan Kemajuan Pendidikan.
Bertindak sebagai narasumber adalah Dewi Sandra , Brand Ambassador Wardah, Harneli Mahyeldi, ketua TP PKK prov. Sumbar, Drs Barlius MM, kepala dinas pendidikan provinsi, Suci Hendrina, Head of CSR & Corporate Communication Paragon dan Yusma Helda, Guru SMKN 2 Padang Panjang.
Nelsa Dwiwahyuni, CSR Senior Officer PT Paragon, mengatakan, Kota Padang merupakan kota pertama yang dikunjungi untuk sosialisasi 2023 WIT.
"Kegiatan WIT baru kita mulai September hingga akhir November 2023 untuk 2 ribu guru se Indonesia, syaratnya guru aktif dan aktif di media sosial," jelasnya.
Dewi Sandra pada kesempatan itu menginpirasi peserta dengan mengingat kembali kenangan semasa Taman Kanak-kanak (TK) di usia sudah 43 tahun.
"Di usia 43 tahun bisa mengenang masa di TK, mengingat guru-guru yang menginspirasi kita, itu amazing sekali," katanya.
Ia pun menceritakan peran gurunya dalam mempush dia sehingga menemukan jalan sesuai potensi dirinya.
"Guru itu bisa melihat potensi anak didiknya. Dan itu dia push, maka anak itu akan jadi," ungkapnya.
Menurutnya, profesi guru itu sangat mulia dan mendatangkan pahala. "Saya rasanya ingin jadi guru juga," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Barlius menyampaikan terimakasih kepada Wardah yang telah menginspirasi guru di Sumbar dengan menggelar "Road To Wardah Inspiring Teacher 2023".
Barlius menceritakan kondisi terkini di Sumatera Barat, terutama banyaknya tawuran yang terjadi antar pelajar tanpa sebab.
"Kalau dulu kita tawuran ada sebab, abis main bola, kalah tawuran. Setelah itu selesai. Kini anak-anak tawuran tanpa sebab. Setelah main game perang-perangan, mereka tawuran," katanya.
Ia pun menyinggung perkataan Prof Yohanes Surya bahwa tidak ada anak yang bodoh. Untuk itu jangan sekali-sekali sebut anak bodoh.
"Guru harus menjadi inspirasi dan membangkitkan semangat di kalangan siswanya. Jangan sekali-sekali sebut anak bodoh, karena itu akan menjadi stigma bagi anak," urainya.
Guru yang baik itu, jelas Barlius, harus mampu menginspirasi anak, sehingga dia mampu menjadikan pelajaran yang sulit, mudah bagi anak dengan metode pembelajaran yang baik, seperti Prof Yohanes Surya itu.
Yusma Helda, guru Teknik Komputer dan Jaringan SMK Negeri 2 Padang Panjang menceritakan orang-orang yang menginspirasi dirinya sehingga menjadi guru.
"Yang menginspirasi saya menjadi guru adalah ibu saya, karena ibu saya kepala sekolah SD. Siapa yang menginspirasi saya jadi guru SMK dengan jurusan itu adalah kakak saya," kenangnya.
Helda mengatakan, seorang guru harus mampu merangkul siswa dalam proses pembelajaran.
Sementara itu, Harneli Bahar pada kesempatan itu menegaskan, di era digital, apa pun bisa dilihat anak-anak.
"Di era digital ini, orang tua dan guru harus berkalaborasi dalam mendidik anak. Sebab, orang tua adalah guru pertama bagi anak," katanya.
Pewarta: Zamri Yahya, SHI
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »