BENTENGSUMBAR.COM - Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief, buka suara soal pandangan yang menilai Partai Demokrat akan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan jika sang ketua umum, Agus Harimurti Yudhoyono, tidak menjadi calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Baswedan.
Andi Arief menegaskan komitmen Demokrat di koalisi tersebut.
"Partai Demokrat tidak pernah berpikir akan hengkang dari koalisi, terpikir pun tidak," kata Andi saat dihubungi, Sabtu (12/8/2023).
Andi Arif mengatakan partainya hanya akan keluar jika memang koalisi yang terdiri dari NasDem dan PKS ini bubar di tengah jalan.
"Partai Demokrat hanya akan hengkang jika memang koalisi itu sendiri yang bubar. Selama tidak bubar Partai Demokrat akan tetap berada dalam koalisi," ujar Andi.
Andi juga bicara teka-teki sosok yang akan menjadi cawapres dari Anies Baswedan.
Dia menilai nama cawapres itu harus segera diumumkan kepada publik.
"Partai Demokrat punya usul memang bahwa jangan sampai terlambat dalam mengumumkan calon wakil presiden karena memang faktanya di lapangan masyarakat menunggu apakah siapa pasangan Pak Anies Baswedan. Bagi Partai Demokrat apakah mba Yenny, apakah Ibu Khofifah, apakah AHY atau yang lain silakan diumumkan saja. Saya kira ini sudah diumumkan karna nggak ada nama lain sih saya kira. Kecuali ada nama lain yang membuat kejutan gitu," katanya.
"Jadi strategi yang tepat, taktik yang tepat di momentum yang salah itu juga sangat berbahaya," tambahnya.
Selain itu Andi turut menyinggung hubungan partainya dengan NasDem dalam koalisi mendukung Anies Baswedan.
Dia mengaku Partai Demokrat tidak ingin mengajak 'perang' NasDem terkait sosok calon wakil presiden pendamping Anies.
"Kan prinsipnya kalau mau perubahan dan perbaikan prinsipnya harus menang, harus dibicarakan bersama tidak boleh celometan sendiri. Jadi akhirnya seperti ada perang antara Nasdem dan Demokrat, padahal tidak. Kita tidak pernah mau mengajak perang tapi juga jangan sampai Nasdem dan tokoh-tokoh Nasdem membuat komentar yang kira-kira tidak sesuai dengan Tim 8. Jadi sekali lagi tidak akan hengkang," tutur Andi.
Demkorat Dinilai Hengkang Koalisi Jika AHY Tak Jadi Cawapres Anies
Digadang-gadangnya Yenny Wahid menjadi cawapres untuk Anies Baswedan di Pilpres 2024 membuat Koalisi Perubahan untuk Persatuan bergejolak.
Partai NasDem mendukung wacana itu. PKS menyerahkan ke Anies. Sedangkan Partai Demokrat menolak keras.
Sikap berlainan itu pun disebut berpotensi membuat koalisi NasDem-Demokrat-PKS menjadi deadlock.
Bahkan, Partai Demokrat diyakini bakal hengkang jika pada akhirnya bukan sang ketua umum, Harimurti Yudhoyono (AHY), yang dipilih menjadi cawapres Anies.
"Saya kira koalisi perubahan sangat potensial deadlock, kalau posisi cawapres Anies tidak ada titik temu antara NasDem dengan Demokrat ini sangat kelihatan kedua partai saling ngotot dan saling perang-perangan secara terbuka," kata Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno kepada wartawan, Jumat (11/8).
"Demokrat itu sampai hari kelihatan harga mati buat mereka adalah AHY. Demokrat menunjukkan keseriusannya AHY sebagai cawapres pendamping Anies misalnya sudah mulai kelihatan billboard-billboard yang terpampang seantero Indonesia yang memajang foto Anies dan AHY. Itu tentu sebagai bentuk keseriusan bagaimana Demokrat mengincar posisi cawapres. Kalau nggak serius untuk apa Demokrat susah payah memajang foto Anies sebagai capres 2024," tambahnya.
Adi mengatakan respons negatif Demokrat akan nama selain AHY sebagai cawapres Anies ini bukanlah yang pertama kali.
Selama ini menurutnya partai berlambang bintang mercy itu kerap menunjukkan intimidasi politik jika Anies disandingkan dengan nama lain.
"Demokrat juga sudah lama menunjukkan intimidasi politik ketika ada nama-nama lain AHY yang selalu disebut oleh Anies oleh NasDem, Demokrat itu menunjukkan rasa tidak sukanya, bahkan teranyar ketika Yenny Wahid disebut oleh NasDem sebagai sosok potensial, Demokrat cukup terlihat marah, geram, menunjukkan rasa ketidaksukaannya, ada gestur dari mereka sangat mungkin akan hengkang," tambahnya.
Karena itu, Adi pun meyakini jika NasDem ngotot menjadikan Yenny Wahid sebagai cawapres Anies, maka koalisi tersebut akan bubar jalan.
Sebab, menurut dia, AHY merupakan harga mati bagi dukungan Demokrat.
"Ini semakin menebarkan publik bahwa AHY itu bukan jawaban kelemahan Anies selama ini, tapi yaitu Yenny Wahid namanya. Kalau NasDem terus ngotot menjadikan Yenny Wahid sebagai cawapres, bukan tidak mungkin koalisi akan bubar jalan dan retak, karena bagi Demokrat AHY itu harga mati. Kalau nggak AHY akan bubar," katanya.
Sumber: detikcom
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »