BENTENGSUMBAR.COM - Melihat daya dobrak elektabilitas yang kurang kuat dari Yenny Wahid, Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) coba melobi Puan Maharani.
Tim sukses Anies Baswedan saat ini sedang berupaya keras mencari cawapres alternatif di luar mitra koalisi.
Untuk menarik perhatian masyarakat, maka cawapres Anies harus tokoh yang kuat.
Surya Tjandra, jubir Anies Baswedan, mengatakan KPP mempertimbangkan sosok perempuan, yang dianggap cocok dampingi eks Gubernur DKI Jakarta itu.
Karena itu, selain Yenny Wahid, KPP juga serius melobi Ketua Bappilu PDIP, Puan Maharani.
Meski ini ide gila, menurut Surya, bukan tak mungkin jika Anies-Puan terwujud.
"Sangat dipertimbangkan, peluang hasil dari pertarungan politik nanti kemungkinan cawapres perempuan, (sosok) yang menjadi pimpinan partai politik menjadi sangat relevan," ucapnya.
"Jadi figur-figur nasional seperti Ibu Puan Maharani, Pak Hidayat Nur Wahid, Mbak Yenny Wahid, Airlangga Hartarto, Pak Muhaimin Iskandar termasuk Sandiaga Uno masuk dalam pertimbangan Pak Anies," lanjut Surya.
Menurutnya, jika sudah matang, maka tim sukses akan sowan ke PDIP untuk minta restu dari Puan Maharani.
Jika terwujud, Anies-Puan dipastikan suara PDIP terbelah. Peluang Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto menjadi berat.
Jubir Anies Baswedan yang lain, Hendri Satrio (Hensat)merespons soal pernyataan Sekjen PDIP yang menyebut bahwa ada capres yang sudah dideklarasikan lama tetapi belum mengumumkan cawapresnya.
Menurut Hensat, semua capres yang ada menunggu hari baik untuk mengumumkan cawapres.
"Karena sebetulnya mengumumkan terburu-buru pun tidak ada urgensinya karena masih Oktober pendaftaran capres-cawapres di KPU," kata Hensat.
Jika ada capres yang mengumumkan cawapresnya sejak awal, Hensat menilai hal tersebut akan menguntungkan publik.
Ketua DPP PDIP Puan Maharani kini menjadi target Anies Baswedan menjadi cawapres, mengingat elektabilitas Yenny Wahid yang kurang kuat.
Dengan begitu, publik jadi tahu siapa saja pasangan capres dan cawapres yang akan berlaga.
"Bahkan masih ada capres yang belum lengkap thresholdnya. Pak Prabowo kan belum lengkap tuh tiketnya, masih menunggu partai lain mendapatkan instruksi dari Pak Jokowi," tandas Hensat.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung bakal calon presiden (capres) NasDem, Anies Baswedan, saat ditagih nama cawapres Ganjar Pranowo yang tak juga diumumkan.
Hasto mengatakan, hal lumrah PDIP belum putuskan pendamping Ganjar, sebab pihak yang sudah lama mendeklarasikan capres pun belum kunjung ungkap wakilnya.
Dikatakan Hasto, para pimpinan PDIP sampai saat ini masih menggodok nama-nama kandidat yang berpeluang mengisi posisi sebagai pendamping Ganjar Pranowo.
"Yang mengumumkan capres 11 bulan lalu juga belum memutuskan," ujarnya.
"Kami kan baru bulan April. Jadi masih digodok, dilakukan pendalaman tapi pasti akan diambil keputusan," imbuh Hasto.
Partai Nasdem diketahui telah mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) untuk Pilpres 2024, pada 2022 lalu.
Hal itu resmi disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.
Yenny Wahid Bingung
Sementara itu, Yenny Wahid yang digadang-gadang menjadi cawapres Anies Baswedan, juga masih ragu.
Putri mantan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu enggan memberikan tanggapan banyak.
Menurut Yenny, hingga saat ini masih belum menentukan pilihannya untuk Pilpres 2024.
Meski demikian, hingga saat ini dirinya masih terus menjalin komunikasi dengan banyak partai politik (parpol).
"Saya belum mau jawab (terkait usulan jadi Bacawapres Anies Baswedan)," katanya.
"Semua parpol saya komunikasi, (komunikasi) dengan semua tokoh-tokoh partai, saya semua tokoh politik, kami belum memutuskan untuk mendukung siapa," katanya dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.
Sumber: Wartakota
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »