INDONESIA negara republic. Sebuah organisasi tanpa hereditary or statutory order of succession. Maka dibutuhkan "Succession planning".
President Jokowi bertindak benar. Dia harus aktif menentukan penerusnya. Ga bole netral.
"Succession planning" adalah langkah penting "to ensure continuity" dan cegah "power struggle" yang dimainkan far-right radical terror groups.
Musuh utama "Succession planning" adalah "replacement planning" yaitu Anies Baswedan's Kubu Perubahan. Nir-prestasi.
Cuma jago menguapkan anggaran. Theocratic manipulators. Half-truth practitioner. Pencitraan massive.
Jakarta kembali kumuh seperti Zaman Jahiliyah Sutiyoso plus praktek Kelebihan Bayar di semua sektor.
Adanya gosip "Pakta Integritas" antara PDI-P dan Ganjar Pranowo bukan kriteria Jokowi's successor. PDI-P jadi semakin mirip USSR dan Communistic regime.
Ganjar Pranowo will be A puppet president. Berbagai faksi internal PDI-P is the real boss.
Ganjar Pranowo hanya dibutuhkan tanda-tangan & mulut di acara seremonial. Hidupnya akan nyantai. Tiap hari bisa nonton film porno.
Di Soviet Union & China, Partai lebi berkuasa daripada Lembaga Kepresidenan. Red Army & PLA adalah Tentara-nya Partai.
President Liu Shaoqi dipersekusi Chairman Mao Zedong. President kalah berkuasa dibanding Ketua Partai.
President modal dengkul Anies Baswedan hanya mengembalikan sistem Orde Baru's crony capitalism.
Hutang biaya long-campaign dibayar dengan izin monopoli, subsidi, selective relaxasi tax, favoritisme dan keistimewaan lain kepada Bouwheer & Oligarchs macam JK, Surya Paloh, Pakistani Riza Chalid, Mafia Migas, dan sebagainya.
Anies Badwedan's Crony capitalism pluz tendensi praxis theocracy homogen merupakan pukulan mundur bagi Jokowi's free-market economy dengan karakter Indonesia dan Pancasila.
THE END
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »