PDIP bentuk tim koordinasi relawan pemenangan Pemilu 2024. Ketuanya Ahmad Basara. Wakil Kordinator dipegang Adian Napitupulu. Struktur partai.
Relawan & buzzer kastanya lebi rendah dari orang partai. Peran relawan & buzzer disubordinasi.
Adian Napitupu langsung gebrak. Menghina Pa Prabowo Subianto. "Ga asyik lawan Prabowo. Dia kalah trus di pilpres," gitu katanya.
Adian Napitupulu punya problematic quality. Superiority complex. Pathologically narcissistic. Sombong. Ngomong gede. Coba pake psywar. Patah oleh Sangap Surbakti.
Capres Ganjar Pranowo bukan Joko Widodo. Kalibernya beda. Joko Widodo lebi kalem. Ga cengengesan. Tidak perna joget tiktok & dikatain kenthir oleh Aniser radikals.
Bila ada sesuatu yang bikin Napoleon kesel selain Russian winter ya pastinya Adian Napitupulu; sewarna beda level dengan Marcus Licinius Crassus, a self-aggrandizing opportunist who started a pointless war with the Parthians & lost.
Adian Napitulu hanya pembenci. Dan "Haters are just confused admirers" menurut Justin Bieber.
Tiga postulate seputar manusia; Humans have a general tendency to overestimate their talents. Sebagai observer, manusia seringkali ngga bisa membedakan "confidence" dan "competence".
Semakin deluded seseorang, semakin mudah baginya menipu orang lain untuk menganggapnya punya skill & cukup capable. Padahal sema sekali tidak.
Menyamakan Capres Ganjar Pranowo dengan Joko Widodo sambil merendahkan Pa Prabowo Subianto adalah sebuah delusi, over confidence, dan overestimasi. Arogansi yang bisa berakhir menyakitkan.
Orang sombong macam Adian Napitupulu meraja-lela & menjadi masalah. Bila orang baik diam saja.
Seperti kata philosopher Bertrand Russell, "The problem with the world is that the ignorant are arrogant and cocksure, while the intelligent are full of doubt."
THE END
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »