BENTENGSUMBAR.COM - Kota Padang sempat mengalami inflasi bulanan yang cukup tinggi pada tahun 2022 kemarin. Terutama di bulan September.
Pada saat itu inflasi mencapai 1,34 persen. Sehingga Kota Padang berada pada peringkat kedua inflasi tertinggi se-Provinsi Sumatera Barat.
Wali Kota Padang Hendri Septa mengatakan Kota Padang mengalami inflasi yang cukup tinggi pada waktu itu karena dipicu dengan adanya kenaikan harga.
Seperti harga bahan bakar minyak (BBM), harga tiket pesawat dan harga bahan pokok lainnya.
“Alhamdulillah, sampai akhir tahun 2022 laju inflasi berhasil dikendalikan, sehingga menjadi deflasi 0,3 persen di bulan November,” jelas Hendri Septa, kemarin.
Ia menjelaskan, selama lima tahun terakhir (2017-2022), laju pertumbuhan ekonomi Kota Padang berfluktuasi.
Di mana tahun 2017 sebesar 6,23 persen, 2018 sebesar 6,06 persen, 2019 sebesar 5,65 persen, 2020 sebesar -1,86 persen dan 2022 naik menjadi 3,14 persen.
Menurutnya, pengendalian inflasi dilakukan melalui upaya monitoring, pengawasan dan pengendalian terhadap ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga dan kelancaran distribusi terhadap bahan pokok dan strategis lainnya.
Serta melakukan komunikasi dan ekspektasi kepada masyarakat tentang informasi perkembangan harga bahan pokok.
Selain itu juga melakukan peningkatan peran Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Pewarta: Charlie
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »