BENTENGSUMBAR.COM - Tunjukan pada dunia, bahwa anak-anak Kota Pariaman bisa, walaupun berasal dari kota kecil, tetapi mampu bersaing untuk kuliah di kampus-kampus terbaik di negeri ini. Nantinya bisa menjadi penopang keluarganya, keluar dari kemiskinan.
Hal ini disampaikan Wali Kota Pariaman, Genius Umar, ketika memberikan motivasi, tip dan trik kepada para mahasiswa/wi program Satu Keluarga Satu Sarjana (Saga Saja), baik yang masih kuliah maupun yang sudah tamat dan bekerja, secara daring, bertempat di rumah dinas walikota, Kelurahan Kampung Jawa II, Kecamatan Pariaman Tengah, Senin malam (14/11).
Program Saga Saja, merupakan program unggulan Pemerintah Kota Pariaman, yang telah dimulai sejak tahun 2018, walaupun dirinya belum dilantik, tetapi program ini telah dimulai sejak Agustus 2018.
Dimana pelantikan dilaksanakan bulan Oktober 2018, karena Genius menganggap, program ini sangat penting, dengan tujuan untuk mencerdaskan anak-anak Kota Pariaman, serta mengentaskan kemiskinan.
“Dengan program Saga Saja ini, kita di Pemerintah Kota Pariaman memberikan kesempatan pada putra putri terbaik Kota Pariaman, yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, untuk menempuh jenjang pendidikan di tingkat Perguruan Tinggi. Semua biaya akan ditanggung oleh Pemko Pariaman," ujarnya.
Genius berharap agar para mahasiswa/wi Saga Saja, yang sampai saat ini telah berjumlah sebanyak 260 orang, dapat menjadi seorang pemenang, menjadi petarung untuk dapat kuliah dengan baik.
Menjadi orang yang berhasil serta sukses dikemudian hari, sehingga akan dapat membawa keluarganya lepas dari keluarga tidak mampu, ucapnya.
“Kami harapkan anak-anak dapat belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Tanamkan kepada diri kalian, bahwa kalian dikuliahkan oleh Pemko Pariaman, nantinya untuk membantu orang tua dan merubah kehidupan kalian, agar lebih baik ke depannya,” tukasnya.
Pada kesempatan vidcon ini, Genius juga menanyakan berbagai hal kepada para peserta program Safa Saja yang tersebar di beberapa daerah di indonesia, serta bagaimana kiat dalam mengatasi perbedayaan kebudayaan yang ada, sehingga dapat menerima dan menyesuaikan dengan budaya setempat, ulasnya.
“Memang, bagi anak-anak yang kuliah di pulau Jawa, akan terjadi culture shock (perbedaan budaya) yang akan mereka alami. Karena itu, kita harus dapat menyikapinya dengan bijak, mana yang baik dan mendukung kita untuk menjadi pribadi yang tangguh, maka dapat kita ikuti, dan begitupun sebaliknya, sehingga ketika kita dirantau orang, kita dapat menjadi pribadi yang baik dan siap,” ungkap lulusan S3 IPB ini.
Mahasiswa/wi Program Saga Saja Kota Pariaman ini, kuliah di Politeknik Negeri Padang, Politeknik Akademi Teknologi Industri Padang, Politeknik Pelayaran Sumbar, Politeknik Kelautan dan Perikanan Pariaman, Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor, dan Telkom University.
Tampak ikut dalam vidcon ini, Ketua Baznas Kota Pariaman, Zalman Zaunit, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Pariaman, Kanderi dan Pembina Dewan Pendidikan Kota Pariaman, Armen. (J/at)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »