BENTENGSUMBAR.COM - Sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen mengatakan, organisasi yang besar dan dinamis slalu ada regenerasi kepemimpinan.
Hal inipun terjadi di organisasi himpunan pengusaha muda Indonesia (HIPMI). Setiap 3 (tiga) tahun sekali dilangsungkan agenda pergantian kepemimpinan.
"Dalam suksesi kepemimpinan selalu saja ada yang menarik dipanggung belakang untuk ditelisik secara dekat, hal tersebut terjadi dalam setiap gelaran suksesi di organisasi manapun itu. Tim sukses slalu berperan sebagai juru "bedil", juru racik atau juru kocok untuk melemahkan lawan sekaligus mencitrakan jagoannya, "tutur Silaen di Jakarta, Kamis (17/11).
Tidak terkecuali dengan organisasi pengusaha muda Indonesia, kata Silaen, adu argumentasi/ agitasi, adu jurus- jurus pamungkas melalui kampanye darat, WhatsApp group dan media massa, semuanya itu dilakukan untuk mengangkat citra dan figur kandidat yang hendak dimenangkan oleh timses.
"Justru yang paling keki itu diantara elite-elite timses yang terkadang baper (bawa perasaan), justru yang berperang itu antar timsesnya. Sementara sang kandidat calon yang akan berlaga dimedan tempur duduk bareng, ngopi bareng dan ada kalanya "mandi bareng", sekedar melemaskan otot-otot yang tegang, " kata anggota HIPMI Jaya itu.
Menurutnya, ada yang sumir bahwa timses itu pekerjaan utamanya untuk membakar emosi pendukung, hal yang sama juga dilakukan berbagai cara oleh timses, timses membuat cerita penuh haru.
"Seolah-olah calon kandidat yang didukung itu segala- segalanya is the best leader, pada hal belum tentu juga sih, "beber aktivis organisasi kepemudaan itu.
Disetiap regenerasi kepemimpinan slalu saja dibumbui adegan hero yang fantastis dan spektakuler, sesuai skenario yang disusun oleh timses. Setiap agenda pergantian kepemimpinan dan periodesasi itu dimaknai sebagai pestanya timses dan tidak lebih.
"Bahkan setelah selesai dan terpilih ketua umum maka beda lagi jalan ceritanya, itulah pernak pernik timses, "ujar mantan fungsionaris DPP KNPI itu.
Musyawarah Nasional HIPMI akan diadakan di kota Solo tempat presiden Jokowi menapaki karier politiknya sebagai walikota 2 (dua) periode itu, lalu melenggang atau hijrah ke Jakarta dan terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta, hingga terpilih jadi presiden.
"Jalan cerita ini dimaknai sebagai motivasi untuk menuju jalan sukses, meski tak semua jalan hidup orang slalu persis sama, "papar alumni Lemhannas pemuda 2009 itu
Pemilihan dan penetapan tempat Munas diluar dugaan bahwa kota Solo dijadikan tempat dilaksanakannya Munas HIPMI ke- XVII pada 21-23 November 2022.
Ada tiga kandidat calon ketua umum HIPMI yang akan bertanding memperebutkan posisi orang nomor satu, untuk memimpin organisasi pengusaha muda itu untuk waktu tiga tahun kedepan. Ketiga kandidat sudah dinyatakan memenuhi syarat untuk menjadi kandidat calon ketua umum BPP HIPMI.
Adapun, ketiga kandidat yang dinyatakan telah lolos verifikasi masing-masing adalah Anggawira, yang merupakan Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI, Akbar Himawan Buchari, selaku Wakil Ketua Umum BPP HIPMI, dan Bagas Adhadirgha yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal BPP HIPMI.
"Siapa sosok atau figur yang akan terpilih sebagai ketua umum HIPMI di Munas nanti masih on proses, sebab ketiga kandidat sama-sama meng- klaim sudah kantongi dukungan mayoritas suara dari BPD HIPMI daerah seluruh Indonesia," katanyan
Setiap BPD itu punya 5 suara yang akan diperebutkan oleh masing-masing calon ketua umum.
Dalam memenangkan pertandingan tersebut kandidat calon ketua umum minimal harus memiliki 5 syarat utama, diantaranya: pertama memiliki knowledge, kedua memiliki kebaikan hati (empati), ketiga memiliki finansial yang kuat (cukup), keempat memiliki jaringan yang luas dan kelima memiliki kerendahan hati
Sesungguhnya dalam setiap kontestasi itu pasti ada yang menang dan kalah. Jadi bagi yang menang jangan jumawa dan yang kalah jangan pula patah arang (baca;semangat).
"Kekalahan itu sukses yang tertunda demikian pula kemenangan itu bagian dari sebuah proses ujian dalam pembentukan karakter pribadi seseorang didalam didalam memimpin, "tutur mantan fungsionaris BPP HIPMI itu.
"Dapat kita teladani sosok Jokowi yang bukan mantan ketua umum BPP HIPMI tapi bisa jadi presiden republik Indonesia. Artinya bahwa jika tidak jadi ketua umum HIPMI pun bukan berarti tidak bisa jadi something else matters. Jadi semua sudah ada suratan hidup masing-masing orang. Jangan menyesali sesuatu yang belum jadi milik kita, tetap semangat, "tutup Silaen. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »