BENTENGSUMBAR.COM - Walikota Padang Hendri Septa bersama sejumlah pejabat Pemerintah Kota Padang, serta tokoh masyarakat dan ulama, bertakziah ke rumah dinas Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi, Jumat (16/9/2022) malam.
Gubernur Sumbar mengucapkan terima kasih atas kepedulian Pemkot Kota Padang, yang turut merasakan kesedihan atas kehilangan ayah kandung gubernur, Abak Mardanis St. Tanameh, bin Musa, dalam usia 83 tahun.
Takziah yang diawali dengan lantunan ayat suci al-quran tersebut dilanjutkan dengan takziah dari Buya Maigus Nasir, yang menjelaskan tiga tujuan takziah yaitu takziah bukan sekedar menengok atau melayat orang yang meninggal, melainkan juga mendorong keluarga yang ditinggalkan untuk bersabar, serta menghibur orang yang sedang ditimpa musibah agar yang ditimpa musibah tidak larut dalam kesedihannya, mendoakan dan memohon ampunan bagi yang telah meninggal.
Walikota Padang Hendri Septa dalam sambutannya menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas kepergian Abak, ayahanda gubernur tercinta, ia mengatakan kepergian Abak menjadi pelajaran untuk mempersiapkan kematian dan memberikan kekuatan jika sewaktu-waktu ditinggal dengan orang yang tersayang.
“Kami minta maaf, Buya, tidak sempat mengantar Abak sampai ke kuburan, kami doakan semoga Abak yang meninggalkan Buya dan keluarga semoga beliau husnul khotimah,” ucap hendri.
Gubernur Buya Mahyeldi mengucapkan terima kasih atas kehadiran seluruh pejabat Lingkup Kota Padang, tokoh masyarakat, yang datang memberikan takziah.
Sebagai ahli waris gubernur menyampaikan jika ada janji atau hutang Abak yang belum tersampaikan atau terlunaskan, beliau sebagai ahli waris siap untuk menggantinya.
“Jika ada hutang-hutang atau janji abak atau janji yang belum terselesaikan kami sebagai ahli waris siap untuk menepati janjinya tersebut,” ucap gubernur.
Ia juga bercerita keseharian beliau sejak kecil bersama Abak, beliau mengatakan Abak merupakan seorang yang selalu ia jadikan contoh dan pedoman hidup. Sosok Abak yang sejak dulu sudah banting tulang bekerja keras untuk menafkahi keluarganya, menjadikan contoh Gubernur sebagai kepala daerah dan pemimpin dalam keluarga melakukan hal yang sama pula.
“Waktu saya kelas empat SD, saya mengantarkan payung untuk Abak yang sedang berjualan di Pasar Bawah Bukittinggi, waktu itu kondisi Abak sedang sakit,“ ujar gubernur.
Gubernur bercerita memang sejak dahulu Abak sudah hobi berjualan, dari menjual ikan di pasar sampai menjual makanan kecil, hal tersebut yang menjadi pelajaran yang berharga bagi gubernur, sehingga membentuk kepribadiannya yang disiplin dan mandiri.
Turut Hadir dalam dalam Takziah tersebut, Asisten III Setda Prov Sumbar, Andri Yulika, Kepala Bapedda, Medi Iswandi (Via/MMC)
#Diskominfotik Sumbar
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »