BENTENGSUMBAR.COM - Pertamina Patra Niaga berencana menguji coba sistem pembelian bahan bakar bersubsidi jenis Pertalite dan solar menggunakan ke sistem My Pertamina pada awal Juli mendatang. Uji coba ini hanya akan dilakukan di sejumlah provinsi.
Amankah?
Rencana itu menimbulkan tanda tanya mengenai keamanan penggunaan gawai di area Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Mengingat selama ini dipercaya bahwa penggunaan gawai di area SPBU dapat memicu timbulnya percikan api yang membahayakan.
PT Pertamina (Persero) menjawab kekhawatiran tersebut. Melalui akun Instagram resmi My Pertamina, mereka mengatakan bahwa penggunaan handphone di area SPBU diperkenankan.
“Iya, boleh kok menggunakan handphone di SPBU asaaaaal sesuai dengan ketentuan keamanan lokasi penggunaan dan peruntukannya ya,” tulis My Pertamina, dikutip pada Rabu (29/6/2022).
Jarak aman
Mereka menjelaskan bahwa jarak aman penggunaan gawai dengan dispenser SPBU adalah 1,5 meter. Handphone juga bisa digunakan di area SPBU, seperti kantin SPBU, toko yang berada di dalam SPBU dan area terbuka lainnya.
"Jadi, menggunakan handphone di SPBU diperbolehkan jika digunakan di publik area, Convenience store, foodcourt dan untuk pembayaran menggunakan aplikasi MyPertamina yang digunakan dari dalam mobil atau dengan jarak aman yaitu 1,5 meter dari dispenser SPBU,” jelas mereka.
Imbauan
Pertamina berpesan agar pelanggan menghindari penggunaan gawai di area tangki dan area pembongkaran SPBU.
“Hindari menggunakan handphone di area tangki, area pembongkaran SPBU dan terlalu dekat dengan pompa pengisian ya, Sob,” imbau mereka.
Uji coba
Seperti diketahui, Pertamina akan mulai menguji coba sistem pembelian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan solar menggunakan platform My Pertamina pada 1 Juli mendatang. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution mengatakan, mereka yang merasa berhak mendapatkan kedua jenis bahan bakar itu bisa mendaftarkan diri di laman resmi My Pertamina.
“Kami menyiapkan website MyPertamina yakni https://subsiditepat.mypertamina.id/ yang dibuka pada 1 Juli 2022. Masyarakat yang merasa berhak menggunakan Pertalite dan Solar dapat mendaftarkan datanya melalui website ini, untuk kemudian menunggu apakah kendaraan dan identitasnya terkonfirmasi sebagai pengguna yang terdaftar. Sistem My Pertamina ini akan membantu kami dalam mencocokan data pengguna,” ujar Alfian dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/6/2022).
Masyarakat tidak perlu khawatir apabila tidak memiliki aplikasi My Pertamina, karena, kata Alfian pendaftaran dilakukan semua di website My Pertamina https://subsiditepat.mypertamina.id/.
Pengguna yang sudah melakukan pendaftaran kendaraan dan identitasnya kemudian akan mendapatkan notifikasi melalui email yang didaftarkan. Pengguna terdaftar akan mendapatkan QR code khusus yang menunjukan bahwa data mereka telah cocok dan dapat membeli Pertalite dan Solar.
Sumber: Asumsi.co
« Prev Post
Next Post »