BENTENGSUMBAR.COM - Perantau Kenagarian Maninjau, Kabupaten Agam yang berdomisili di Kota Padang, menggelar silaturahmi usai Lebaran Idul Fitri yang dibalut dalam Halal bi Halal, Minggu (22/05/2022) di Aula Kantor Gubernur Sumbar.
Sejumlah kerabat di kampung halaman beserta tokoh masyarakat seperti ninik mamak dan bundo kanduang turut hadir menambah eratnya silaturahmi.
Para perantau yang tergabung dalam Persatuan Perantau Kenagarian Maninjau (PPKM) Padang tak berkesempatan pulang kampung menyaksikan Pesta Danau Maninjau yang digelar tepat usai Lebaran kemarin, dapat menikmati atraksi Gandang Tasa yang memukau yang dimainkan oleh anak nagari maninjau.
Penampilan seni budaya lainnya juga disuguhkan kepada hadirin sebagai pengobat rindu.
Gubernur Sumbar diwakili Kepala Biro Pemerintahan Setdprov Sumbar, Doni Rahmat Samulo dalam sambutannya mengatakan, kekuatan persaudaraan orang Minang tak kalah dengan orang China.
Ke mana pun mereka pergi, mereka akan selalu teringat sanak saudaranya dan tidak mau putus hubungan persaudaraan mereka.
Bedanya dengan orang China, mereka memiliki kawasan sebagai penanda keberadaan mereka, seperti Kampung China dan Kampuang Kaliang bagi keturunan India.
Sedangkan orang Minang tidak memiliki kampung seperti itu karena mereka selalu membaur dengan masyarakat setempat.
"Masyarakat kita terkenal dengan rasa persaudaraannya yang kuat, saling tolong menolong dan di mana pun berada, dan akan selalu mencari dunsanaknya," katanya.
Salah satu cara memupuk rasa persaudaraan itu agar selalu kokoh adalah melalui kegiatan silaturahmi seperti Halal Bi Halal yang biasa digelar setip tahun.
Di Pemprov Sumbar, dulunya para perantau itu memiliki bagian tersendiri pada sebuah biro namanya Biro Kerjasama dan Rantau, tetapi saat ini biro tersebut telah dihapus dan segala sesuatu yang berkaitan dengan perantau ditangani oleg Biro Pembangunan.
Sementara itu, Bupati Agam dalam sambutan tertulisnya dibacakan Stf Ahli Bidang SDM, Hariati mengatakan, perantau merupakan episentrum pembangunan daerah.
Partisipasi perantau dalam membangun Kabupaten Agam tak perlu diragukan lagi bahkan menjadi indikator tumbuhnya kepedulian dan menumbuhkan seangat gotong royong.
Dan saat ini, Pemkab Agam meluncurkan sejumlah program salah satunya bidang pendidikan yang membutuhkan dukungan perantau, yaitu pemberian bantuan biaya hidup bagi pelajar tak mampu.
"Selain itu, kami berharap dukungan perantau untuk program "save Maninjau" untuk menyelamatkan aset daerah agar dpat dimanfaatkan oleh anak cucu kita," katanya.
Menurut Ketua PPKM Padang, Syahril, pihaknya telah mendata terdapat sekitar 256 KK perantau Maninjau di Kota Padang.
Jumlah ini tidak banyak dibanding perantau daerah lain karena memang Nagari Maninjau itu tidak luas.
Karakteristik warga umumnya berprofesi sebagai pedagang dan belakangan mulai bergeser sebagian kerkarir di pemerintahan.
"Semoga silaturahmi antara perantau dan sanak saudara di kampung halaman ini tetap terjalin. Kita yang telah lama tak berjumpa sejak pandemi Covid 19, hendaknya dapat kembali menjalin silaturahmi dengan bertemu dan berjabat tangan meski tetap menerapkan protokol kesehatan," katanya. (devi)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »