Diantaranya terdapat nama Ustaz Abdul Somad (UAS), Felix Siauw, dan Ismail Yusanto.
Sementara itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Rumadi membantah kabar pemerintah merilis daftar penceramah radikal.
Ia mengaku tidak tahu dari mana sumber kabar tersebut.
"Saya tidak tahu dari mana asalnya. Yang jelas pemerintah tidak pernah menyebutkan soal nama," ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (9/3/2021).
Rumadi meminta kepada masyarakat agar tidak mudah terpancing dengan kabar itu.
Ia menyebut Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu hanya mengungkap fenomena penceramah radikal.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan anggota TNI-Polri beserta kelurganya agar tidak asal memanggil penceramah.
Ia meminta undangan penceramah harus dikoordinasikan oleh kesatuan masing-masing.
"Ini bukan hanya bapak-bapak atau ibu-ibu yang bekerja, tetapi yang di rumah juga sama. Hati-hati, ibu-ibu kita juga sama, kedisiplinannya harus sama. Nggak bisa, menurut saya, nggak bisa ibu-ibu itu memanggil misalnya, ngumpulin ibu-ibu yang lain, memanggil penceramah semaunya, atas nama demokrasi," kata Jokowi saat menyampaikan sambutan dalam rapim TNI-Polri, Selasa (1/3/2022).
"Sekali lagi, di tentara, di polisi, nggak bisa seperti itu. Harus dikoordinir oleh kesatuan," sambungnya.
Sumber: Jitunews
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »