BENTENGSUMBAR.COM – Rencana pemasangan patung Presiden Jokowi di depan Sirkuit Mandalika mendapat penolakan dari para tokoh agama.
Patung Jokowi karya I Nyoman Nuarta itu menggambarkan Jokowi sedang naik sepeda motor gede.
Rencana pemasangan patung Jokowi seberat 3 ton tersebut ditolak para tokoh agama yang tergabung dalam Forum Komunikasi dan Silaturahmi Pondok Pesantren (FKSPP) Lombok Tengah.
Ketua FKSPP Lombok Tengah, TGH Hasan Basry menegaskan pihaknya menolak pemasangan patung Presiden Jokowi di depan sirkuit Mandalika.
Ia menyebut Lombok dikenal sebagai pulau seribu masjid dan terkenal dengan seribu penghafal Al-Qur’an atau Huffaz.
“Kami atas nama FKSPP Lombok Tengah, menolak pembangunan patung bapak Presiden kita di KEK Mandalika. Lombok terkenal dengan seribu pondok pesantren, terkenal dengan seribu tuan guru. Dan terkenal juga dengan masyarakat yang agamis,” tegasnya.
Menurutnya, patung biasanya disematkan atau dibuatkan kepada seseorang yang telah memiliki jasa, seperti para pahlawan yang sudah meninggal.
Sementara Presiden Jokowi, kata dia, sampai saat ini masih hidup.
Dijelaskan TGH Hasan Basry, tidak pas jika orang yang masih hidup dibuatkan patung.
“Dalam hukum Islam, membuat patung itu juga ada yang berpendapat itu haram, karena nanti orang yang membuat patung akan diminta oleh Allah untuk membuatkan nyawa atau rohnya, dan manusia jelas tidak akan mampu membuatkan itu,” terangnya.
Lebih jauh disampaikan bahwa persoalan jasa Presiden Jokowi di NTB, khususnya di Lombok Tengah, semua orang telah mengakuinya.
Namun bukan berarti harus menghalalkan semua cara, termasuk membuat patungnya, tanpa minta pendapat dari masyarakat atau tokoh-tokoh NTB, agar tidak menjadi persoalan di tengah masyarakat.
“Joko Widodo adalah Presiden kami. Tapi mohon hormati kami. Jika ingin membuat patung untuk dipasang agar mohon libatkan kami. Minta pendapat kami, dan jangan jadikan adanya patung ini memecahkan kami di Lombok,” tegasnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) Lombok Tengah, TGH Habib Ziadi.
Ia menegaskan menolak pemasangan patung Jokowi di depan Sirkuit Mandalika karena dianggap sangat bertentangan dengan ajaran agama Islam.
“Ini merupakan suatu yang bertentangan dengan syari’at Islam. Makanya secara pribadi saya menolak. Bukan karena itu patung Presiden, tapi memang bertentangan dengan agama,” terangnya.
Sementara itu, pihak ITDC belum memberikan respon saat dikonfirmasi terkait dengan rencana pemasangan patung Presiden RI tersebut.
Persiapan pemasangan patung Jokowi masih terus dilakukan. Bahkan saat ini pengerjaan konstruksi yang menjadi lokasi pemasangan patung masih terus dikerjakan di dekat pintu masuk sirkuit Mandalika.
Pantauan Radar Lombok (jaringan Pojoksatu.id), para pekerja terus bekerja untuk menyelesaikan pembangunan konstruksi tempat patung Jokowi akan dipasang.
Sejumlah alat berat terlihat dikerahkan untuk menyelesaikan pemasangan patung orang nomor satu di Indonesia tersebut, hingga mesin untuk las besi juga tetap disiagakan di lokasi.
“Kita belum mengetahui kapan rencana akan mulai dipasang, karena kita hanya bertugas dalam membuat konstruksi tempat pemasangan saja,” ungkap Junaidi, salah seorang pekerja yang ditemui di lokasi, Jumat 25 Februari 2022.
“Tapi tinggal sebentar juga lokasi pemasangan ini sudah jadi. Kita sudah mengerjakan ini sekitar empat hari ini,” tambahnya.
Sumber: Pojoksatu
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »