BENTENGSUMBAR.COM — Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terbarunya terkait kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi). Haslinya, menunjukkan sekitar 70 persen masyarakat puas.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanudin Muhtadi, mengatakan survei tersebut dilakukan sejak 15 Januari sampai 17 Februari 2022 secara daring kepada 626 responden secara acak.
“Di bulan 15 Januari sampai 17 Februari mereka yang puas dan sangat puas dengan kinerja presiden Jokowi ada 20 persen, sedangkan 51 persen cukup puas. Kalau digabung sekitar 70 persen,” ujar Burhanudin secara virtual, Mingu (20/2/2022).
Sedangkan persentase masyarakat yang tidak puas dengan kinerja presiden Jokowi ada pada rincian 20,9 persen kurang puas, dan 3,9 persen responden tidak puas sama sekali.
Dia kemudian membeberkan tingkat kepuasan masyarakat berdasarkan demografi, di antaranya berdasarkan agama. Menurut Burhan penganut Protestan dan Katolik memiliki tingkat kepuasan lebih tinggi dari responden Muslim.
“Kinerja Presiden berdasarkan kategori agama, Protestan dan Katolik tingkat kepuasannya lebih tinggi dari responden Muslim,” tuturnya.
Sebagai rincian, sebanyak 68,2 responden Muslim cukup puas dan sangat puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi. Sedangkan Protestan dan Katolik meraup suara 92,5 persen cukup puas dan sangat puas.
Kemudian diungkap pula kepuasan masyarakat Indonesia kepada Jokowi berdasarkan wilayah. Provinsi Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat memiliki persentase di bawah 60 persen.
Provinsi Banten 56,9 persen cukup atau sangat puas dengan kinerja Jokowi, DKI Jakart 58,9 persen, dan Jawa Barat 51,7 persen.
Tingkat kepuasan atas kinerja Jokowi ini dipengaruhi oleh sejumlah kebijakan dan rencana kebijakan terkait penanganan pandemi virus corona.
Survei dilakukan kepada sejumlah masyrakat secara acak, dengan metode simple random sampling. Indikator mengirimkan sejumlah pertanyaan lewat formulir di pesan singkat WhatsApp.
Nomor ponsel masyrakat diperoleh dari data survei lapangan yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada 2021 lalu.
Burhanudin menjelaskan survei yang dilakukan secara daring ini ingin membuktikan respons publik terkait sebaran varian Covid-19 Omicron dengan perepsi terkait kebijakan pemerintah. Survei, kata dia, sepenuhnya dibiayai oleh Indikator Survei Indonesia.
“Jadi kita ingin melihat bagaimana publik merespons omicron, dan bagaimana persepsi publik terkait kebijakan pemerintah,” tuturnya.
Survei dilakukan pada responden usia 17 tahun ke atas, dan sudah menikah, memiliki internet dan smartphone. Toleransi kesalahan atau Margin of Error sekitar 4 persen, pada tingkat kepercayaann 95 persen. (Kronologi)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »