BENTENGSUMBAR.COM - Aroma pertempuran internal terus menyeruak di PDIP. Dua opsi Puan Maharani dan Ganjar Pranowo untuk maju di Pilpres 2024, belum berakhir.
Sampai saat ini sejumlah hasil survei tetap menempatkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai tokoh dengan elektabilitas yang jauh lebih baik ketimbang Ketua DPR Puan Maharani .
Bagi PDIP hal ini memang tidak mengenakkan. Apa untungnya menghadap-hadapkan dua kadernya sendiri? Tetapi begitulah fakta politiknya.
Baik Ganjar maupun Puan punya basis dukungan di internal kader PDIP untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2024. Masing-masing pendukung bahkan telah secara terbuka mengumumkan posisi mereka.
Ganjar disokong kader PDIP yang membentuk kelompok relawan militan.
Di sisi lain, sejumlah PDIP lainnya getol mempopulerkan nama Puan lewat pelbagai kegiatan partai.
Sebut saja pembagian beras dan baliho bergambar Ketua DPR RI itu, meskipun belakangan dikritik karena menargetkan lokasi bencana letusan Gunung Semeru.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai, ada kecenderungan PDIP sedang getol mengejar elektabilitas dan popularitas Puan di mata masyarakat.
Ibarat mendayung dua pulau terlampaui, Adi menyebut di sisi serangan darat dilakukan untuk terus meningkatkan popularitas dan elektabilitas Puan.
Ada potensi mendegradasi elektabilitas kader lain seperti Ganjar Pranowo yang dinilai moncer di papan survei.
“Tentunya Puan mulai melakukan penetrasi ke rakyat di bawah dengan bantuan konkret. Karena selama ini serangan udara lewat baliho di berbagai penjuru Tanah Air sudah masif dilakukan," ujarnya saat dihubungi, Minggu (2/1/2022).
Lebih lanjut Adi mengatakan, cara-cara yang dilakukan sebagian kader PDIP untuk menutup peluang Ganjar.
Menurutnya, hal ini cukup dipahami karena Ganjar disebut-sebut paling berpeluang untuk diusung PDIP di 2024, jika melihat hasil-hasil survei yang muncul akhir-akhir ini.
“Sisi yang lainnya adalah bagian menggembok opini publik bahwa kader PDIP lebih ingin Mengusung Puan maju ketimbang Ganjar Pranowo. Karena dalam berbagai survei yang kita lakukan, basis pemilih PDIP lebih terafiliasi ke Ganjar ketimbang Puan," kata pengamat politik asal UIN Jakarta itu. (iNews)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »