Pakar Sebut Anwar Abbas Mengkritik dengan Data Salah, Ferdinand: Beliau Sedang Menampari Dirinya Sendiri Dihadapan Presiden

BENTENGSUMBAR.COM - Mantan politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menilai kritikan wakil ketua MUI Anwar Abbas terhadap Presiden Jokowi sama dengan sedang menampari dan memukuli dirinya sendiri dihadapan Presiden.

Ferdinand bahkan menyampaikan rasa belas kasihannya kepada Anwar Abbas. Betapa tidak, menurut pegiat media sosial politik ini, kritikan Anwar Abas disampaikan sebagai suara besar, intonasi yang kencang tetapi ternyata salah.

“Kasihan pak Abbas. Buat saya, beliau sedang menampari dan memukuli dirinya sendiri dihadapan Presiden. Bicara besar, intonasi kencang, salah pula..!! Duhhhhh..!!!,” kata Ferdinand, melalui akun twiter pribadinya, Senin (13/12/2021).

Pernyataan Ferdinand, ini disampaikan menanggapi Prof. Handi Muluk, pakar Psikologi Politik Universitas Indonesia yang menyatakan Anwar Abbas mengkritik dengan data salah. Karena itu, kritik Anwar Abbas disebtnya menjadi hambar.

“Jadi artinya kalau kita bicara komunikasi politik, anda mengkritik dengan data yang salah, kritik anda jadi hambar. Yang dibicarakan lain-lainnya tidak berarti,” kata Handi Muluk, dalam vidio Kompas TV, yang di sertakan dalam unggahan Ferdinand.

Menurutnya, Anwar mengkritik pakai data agregat gini rasio. Tuduhannya, pemerintah tidak seirus menangani ketimpangan. Faktanya, dari angka agregat itu sebelum Jokowi menjabat angka ketimpangannya 0,41 %. Dan sekarang turun jadi 0,39 %. Itu sebenarnya membaik. Profesor komunikasi politik ini menyebut Anwar justru mengartikannya terbalik. 

“Jadi ini salah konsep.Jadi ini yang masalah. Jadi mengkritik dengan data yang salah”.

Ditegaskan Handi Muluk, kalau ukurannya pakai agregat, maka pemerintah Jokowi berhasil menurunkan ketimpangan dari 0,41 menjadi 0,39.

“Pak Anwar Abbas terbalik mengartikannya. Saya tidak tau apakah ini tidak mengerti atau gimana sebenarnya ? Dia bilang justru memburuk. Dulu 0,41 sekarang kok menurun jadi 0,39 ? itu menjadi lebih timpang,” tambahnya.

Handi kemudian mempertanyakan, apakah pak AA nggak mengerti ? Karena menurutnya, mengkritik ketimpangan naik, sementara faktanya justru ketimpangannya turun.

Seperti diketahui, dalam sambutannya Jokowi kemudian menjawab pernyataan Anwar bahwa pemerintah dalam proses mendistribusi reforma agraria dengan target total mencapai 12 juta hektar.

Saat ini, capaiannya sudah 4,3 juta hektare. Jokowi juga menyebut saat ini, pemerintah sudah sudah memiliki bank tanah, untuk mengambil HGU dan HGP yang ditelantarkan.

“Inshaallah bulan ini bisa saya mulai atau mungkin bulan depan akan saya mulai untuk saya cabut satu per satu yang ditelantarkan. Karena banyak sekali. Konsesinya diberikan, sudah lebih 20-30 tahun tapi tak bisa diapa-apakan. Sehingga kita tak bisa memberikan ke yang lain,” kata Jokowi.

Presiden Jokowi kemudian menawarkan peserta kongres untuk datang kepadanya bila ada yang memerlukan lahan dengan jumlah besar. Jokowi berjanji akan mencarikan, sepanjang memiliki hitungan proposal yang feasible.

“Kalau bapak ibu sekalian ada yang memiliki silakan datang ke saya, diantar oleh Buya Anwar Abbas,” kata Jokowi seraya diiringi gelak tawa peserta kongres. (Mediakita)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »