BENTENGSUMBAR.COM – Pakar hukum dan tata Negara Refly Harun membandingkan kualitas Jenderal Andika Perkasa dengan Yudo Margono.
Refly Harun kemudian mengomentari sikap 14 LSM yang berusaha menolak penunjukan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.
Menurutnya, jika melihat rotasi dan kebutuhan serta usia, alangkah baiknya jika KSAL Yudo Margono dipromosikan menjadi panglima, sesuai dengan apa yang diungkapkan 14 LSM tersebut.
“Memang KSAL jauh lebih ideal sebetulnya. Karena Yudo Margono baru akan pensiun 2 tahun ke depan. barangkali Andika sekadar mencatatkan sejarah tinta emas, bahwa dia pernah menjabat Panglima TNI meski hanya 1 tahun,” tutur Refly Harun.
Artinya, TNI akan menjabat 2 tahun lagi, ketimbang memilih Andika Perkasa yang hanya akan menjabat 1 tahun 1 bulan saat memasuki usia pensiun.
Dilansir Kabar Besuki dari YouTube Refly Harun, Karena jika shiftnya terlalu pendek, mungkin tidak banyak yang bisa dilakukan.
Padahal, jika Jokowi mengangkat Yudo Margono sebagai Panglima, ada beberapa keuntungan yang bisa didapat.
Seperti ironi paradoks pemerintah saat ini tentang poros maritime bagaimana buktinya Jokowi, apalagi sekarang sudah memiliki menteri koordinator bidang kelautan dan investasi.
Dan anehnya, menurut Refly Harun, sejak Jokowi berkuasa, tidak pernah ada KSAL yang menjadi Panglima TNI.
Dalam kesempatan itu, Refly Harun menyebut Andika Perkasa memiliki kelebihan.
Namun, dia memerintah, bukan karena karir militernya, tetapi karena koneksi politik dan prestisenya.
“Badannya juga besar, bahkan lebih besar dari Panglima sekarang, pembawaannya juga tenang, tetapi kalau bicara karir militer, saya kira sama saja dengan Yudo dan lainnya. Ibarat kata dia bukan kelas sendal jepit,” tutur Refly Harun.
Dari sudut pandang pedagogis, ini cukup menggembirakan. Karena dia mendapat banyak gelar dari Amerika Serikat. (Kabarbesuki)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »