BENTENGSUMBAR.COM - Puan Maharani kerap pertanyakan mengenai kinerjanya selama ini. Ketua DPR RI yang menjabat sampai 2024 ini, bahkan menjadi perbincangan di linimasa Twitter.
Padahal, jika dicermati sosok Puan Maharani menjadi politisi yang paling getol bekerja saat pandemi.
Lihat saja, Puan Maharani terus memantau percepatan vaksinasi di beberapa wilayah di Indonesia. Sebelumnya, Puan Maharani ikut meninjau dan menyaksikan vaksinasi yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan Maming Enam Sembilan Group di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara.
“Saya datang jemput bola ke Tanah Sereal, permukiman penduduk ini karena mendengar belum semua warga di sini punya kesempatan untuk vaksinasi,” kata Puan dalam keterangannya.
Dalam vaksinasi yang menyasar 1.000 warga ini, Puan datang bersama Wakil Ketua Komisi Kesehatan DPR Charles Honoris, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal M. Fadil Imran, dan Pangdam Jaya Mayor Jenderal Mulyo Aji.
Vaksinasi dosis pertama di kelurahan dan kecamatan tersebut diketahui sudah lebih dari 70 persen. Adapun dosis kedua masih berkisar di angka 25 persen. Puan pun menanyakan kepada lurah setempat alasan warganya belum divaksin.
Puan menyaksikan ribuan orang bergiliran datang dan mengantre di Pasar Ikan Modern Muara Baru untuk melakukan vaksinasi. Total yang divaksin sebanyak 7.500 orang dalam tiga hari.
Di antara ribuan orang itu, Puan tertarik menemani anak difabel berusia 12 tahun yang ikut menerima dosis pertama vaksin Covid-19. Anak tersebut adalah Ahmad Apiffudin. Ditemani sang ibu, Kustiyah, anak ini tenang menanti giliran disuntik.
Selain itu, Puan Maharani juga memantau pelaksanaan vaksinasi di permukiman padat penduduk di Jakarta Barat. Kali ini Puan mengunjungi vaksinasi bagi 1.000 warga Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.
Dalam kunjungannya, Puan memantau mulai dari antrean calon penerima vaksin, ruang screening, sampai ke ruang penyuntikan yang memakai ruang-ruang kelas SMKN 72 Jakarta, Minggu.
“Beberapa hari ini secara terus-menerus saya melakukan fungsi pengawasan DPR untuk memantau vaksinasi, mulai dari Banten beberapa hari lalu bersama Presiden, Kapolri dan Panglima TNI, kemarin di Tambora dan sekarang di Tegal Alur, Kalideres,” kata Puan.
Puan Maharani memberikan bantuan untuk Alviano Dafa Raharja (8), anak yang baru saja kehilangan kedua orangtuanya karena keganasan Covid-19.
Cerita Vino sempat viral lantaran anak sekecil itu harus menjalani isolasi mandiri sendirian di dalam rumahnya di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Kini Vino yang yatim piatu sudah dibawa pulang oleh kakeknya ke kampung halaman orangtuanya di Sragen, Jawa Tengah.
Bantuan Puan untuk Vino dan Rahmad Dian Agasta serta Heenglay Onglay (Lim), dua anak Sragen yang bernasib sama, diserahkan melalui Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Diah Pitaloka dan disaksikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
"Kami diutus oleh Ibu Puan Maharani untuk menyerahkan langsung bantuan ini kepada Vino, Rahmad dan Lim," kata Diah Pitaloka di Sragen, Selasa (3/8).
Bantuan dari Puan untuk Vino, Rahmad dan Lim ini berupa biaya pendidikan dan peralatan sekolah, seperti sepatu, tas dan lainnya.
"Ibu Puan menitip pesan bahwa sebagai seorang ibu, beliau bisa merasakan apa yang Vino dan kawan-kawan rasakan. Ibu Puan juga berpesan agar Vino tetap terus semangat belajar untuk mengejar cita-cita," kata Diah Pitaloka menahan haru.
Selain itu, Diah Pitaloka juga menyampaikan pesan Puan kepada pemangku kebijakan setempat agar dalam situasi pandemi seperti ini, negara harus hadir menjawab segala kebutuhan anak-anak yang yatim piatu karena Covid-19.
Terakhir, Puan didaulat menjadi keynote speaker atau pembicara kunci dalam konferensi tingkat dunia, yakni World Conference of Speakers of Parliament.
WCSP merupakan forum 5 tahun sekali yang digelar organisasi internasional beranggotakan parlemen-parlemen dari negara-negara berdaulat, yaitu Inter-Parliamentary Union (IPU) yang bekerja sama dengan Austria National Council.
Bersama 2 ketua parlemen negara lain, Puan memimpin jalannya forum yang bertajuk ‘Achieving sustainable development requires more attention on human well-being and environmental preservation than on economic growth’.
Pada general debate pertama di WCSP itu, Puan menyatakan perlunya pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan hijau sebagai pondasi untuk mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan upaya perlindungan lingkungan.
Selain itu juga untuk meningkatkan akses kesehatan dan pendidikan bagi seluruh masyarakat, dan secara umum untuk mencapai seluruh tujuan pembangunan sebagaimana tertera dalam SDGs (Sustainable Development Goals).
“Pandemi telah memunculkan gagasan pentingnya lebih memperhatikan keterkaitan antara berbagai aspek yaitu people, prosperity, and planet. Selain itu, pandemi merupakan momentum untuk memperbaiki arah pembangunan ekonomi agar menjadi lebih hijau dan inklusif,” kata Puan.
Laporan: Mela
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »