BENTENGSUMBAR.COM - Akademisi politik TB. Massa Djafar menilai tak ada masalah jika Presiden Jokowi ikut minta maaf kepada publik akibat pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas soal Kemenag hadiah negara untuk NU.
Massa pun mengatakan bahwa Jokowi seharusnya bisa mengingatkan para menteri di kabinetnya untuk tak mengeluarkan pernyataan yang kontroversial dan kontraproduktif.
Pasalnya, hal tersebut berkaitan dengan etika.
“Bagus saja itu Jokowi sebagai presiden minta maaf atas pernyataan kontroversi yang dikeluarkan menterinya,” ujarnya, dilansir dari GenPI.co, Rabu, 27 Oktober 2021.
Menurut Massa, langkah tersebut bisa menunjukkan bahwa Jokowi tak hanya sebagai kepala pemerintahan, tetapi juga kepala negara yang mengayomi seluruh kelompok sosial agama.
“Langkah itu bisa diambil supaya masyarakat lebih tenang dan tak perlu diperpanjang lagi masalahnya,” ungkapnya.
Ketua Program Doktor Ilmu Politik Universitas Nasional itu permintaan maaf ke publik adalah hal standar yang bisa dilakukan semua pejabat pemerintahan.
Selain itu, permintaan maaf dinilai tak akan membuat Jokowi kehilangan wibawanya.
“Dengan Jokowi minta maaf, itu tak akan membuat muka presiden menjadi hilang,” tuturnya.
Oleh karena itu, Jokowi diminta untuk segera memberikan pernyataan yang menenangkan masyarakat.
“Itu penting di saat-saat situasi ekonomi, politik, dan sosial masyarakat sedang gonjang-ganjing,” paparnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »