Perampokan dan Pembunuhan Sadis Kembali Terjadi di Kota Padang

BENTENGSUMBAR.COM - Perampokan dan pembunuhan sadis kembali terjadi di Kota Padang. Kali ini,  peristiwa perampokan yang terjadi di Balimbiang, Kecamatan Kuranji, Padang.

Peristiwa ini diperkirakan terjadi pada Sabtu tengah malam atau Minggu, 24 Oktober 2021 dinihari dan menimpa pengusaha distribusi gas LPG. 

Informasi yang dihimpun media dari kalangan pengusaha distributor gas LPG di Padang, korban bernama Yuni Nelti (YN) berusia 57 tahun. 

Ia merupakan Direktur Utama PT Bintangur Selatan yang merupakan agen gas LPG 3 Kg.

Korban yang akrab disapa Ni Nel itu mengalami luka tusuk. Ia diperkirakan sempat melawan. 

Namun karena pelaku diperkirakan berjumlah lebih dari satu, korban tak berdaya. 

Sementara suami korban, Kusbiantara (58) juga mengalami penganiayaan. Ia kabarnya mengalami patah tangan.

Sementara pelaku perampokan diperkiran berjumlah 3 orang. Mereka menggondol mobil serta perhiasan dalam kasus ini.

Kronologi kejadian

Dikutip dari Tribunnews.com, kronologi kejadian ini bermula 3 orang tak dikenal masuk ke rumah korban.

Lokasinya berada di sebuah rumah, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat.

Pada pada Sabtu, 23 Oktober 2021 sekitar pukul 21.00 WIB, para pelaku memulai aksinya.

Mereka memasuki rumah lewat kamar pada bangunan yang ada di belakang rumah.

Di sana, perampok menyekap seorang petugas keamanan rumah berinisial RF (23).

RF saat itu yang sedang salat langsung disekap dan diikat kaki tangannya dengan menggunakan tali.

RF kemudian baru bisa melepaskan ikatannya pada Minggu, 24 Oktober 2021 pukul 05.00 WIB.

RF menolong korban lainnya

Ternyata, RF bukan satu-satunya korban yang disekap oleh pelaku.

Fakta ini terungkap setelah RF berhasil melepaskan ikatannya.

Kapolsek Kuranji, AKP Sutrisman mengatakan, RF berhasil membebaskan diri dengan bantuan gunting.

“RF memutus tali yang mengikat tangan korban dengan menggunakan gunting," urai Sutrisman.

Setelah itu, RF masuk ke dalam ruang utama rumah setelah mendengar ada suara orang menggedor-gedor pintu kamar.

Saat membukanya, ia menemukan YN (23) yang merupakan pembantu rumah, dalam keadaan tangan terikat.

Setelah ia melepaskan YN, ia kembali mendengar suara dari kamar mandi dan menemukan ibu YN berinisial AA (83) tergeletak.

YN merupakan pemilik rumah sekaligus juragan elpiji.

Kemudian, RF mengangkat AA dan meletakkannya di atas sofa.

Sementara itu, suami YN berinisial G (60) ditemukan di kamar mandi di ruangan yang lain.

Sama dengan korban lainnya, G juga disekap dan menderita patah tangan.

Selanjutnya, RF dan yang lainnya menuju kamar YN yang saat itu dalam keadaan terkunci.

Mereka mendobrak pintu, lalu menemukan YN dalam keadaan tangan terikat ke belakang dan mulut ditutup menggunakan kain.

YN pun ditemukan sudah tidak bernyawa.

Usai kejadian, RF meminta tolong ke warga sekitar.

"RF kemudian meminta tolong pada jemaah yang salat subuh di dekat rumah. Selanjutnya pukul 05.30 WIB warga melaporkannya ke kami,” kata Sutrisman.

Mobil dan perhiasan raib

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Padang Kompol Rico Fernanda mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah TKP.

Sedangkan korban G sudah mendapatkan perawatan di ke RS Bhayangkara.

Sementara jasad YN menjalani autopsi.

Rico menduga, pelaku perampokan dan penganiayaan itu lebih dari tiga orang.

"Diperkirakan lebih dari tiga orang," kata Rico.

Dalam perampokan itu, pelaku membawa kabur sebuah mobil, emas seberat 92 gram, dan uang Rp 80 juta.

Polisi masih mendalami kasus perampokan dan pembunuhan itu. Polisi juga masih memburu pelaku.

"Kita sedang menelusurinya," kata Rico. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »