BENTENGSUMBAR.COM - Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja dan ikut serta pada program penanaman bibit mangrove yang menjadi bagian program PEN tersebut. Jokowi tiba di Bengkalis dan langsung menuju Desa Muntai Barat, Bengkalis Riau tepatnya di Pantai Wisata Raja Kecik.
Di sini Jokowi bersama warga menanam sekitar 20.000 bibit mangrove dengan jenis bibit bakau (Rhizopora sp) dan bibit api-api (Avicenia sp).
"Melalui penanaman mangrove bersama-sama harapannya kawasan ini bisa kita perbaiki dan rehabilitasi dalam rangka mengendalikan abrasi, juga dalam mendukung ekowisata daerah. Tentu saja ini akan mendukung ekonomi masyarakat di sini,'' kata Presiden Jokowi.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), melakukan percepatan rehabilitasi mangrove seluas 34.250 ha yang tersebar di 32 Provinsi se Indonesia.
Jokowi menyebutkan program rehabilitasi mangrove akan terus dilakukan di seluruh wilayah Tanah Air, karena hutan mangrove menyimpan karbon 4-5 kali lebih banyak dari hutan tropis daratan, sehingga akan berkontribusi besar pada penyerapan emisi karbon.
Upaya ini disebut juga meneguhkan komitmen Indonesia terhadap Paris Agreement dan perubahan iklim dunia. Selain bertujuan untuk memulihkan kawasan hutan mangrove yang mengalami kerusakan, PEN Mangrove juga bertujuan meningkatkan tutupan hutan mangrove, serta meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat karena seluruh pembayaran PEN Mangrove dilakukan secara langsung ke rekening masyarakat (account to account) dan rekening kelompok.
Pada 2020 lalu pelaksanaan PEN mangrove di wilayah Provinsi Riau dikerjakan oleh 36 kelompok tani, menyerap tenaga kerja mencapai 48.504 HOK (hari orang kerja) dan penanaman bibit sebanyak 3.625.900 batang.
Sementara pada 2021 PEN mangrove menjangkau luas 5.050 hektar, yang dikerjakan oleh 134 kelompok tani dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 210.823 HOK dan target penanaman bibit mangrove sebanyak 14.704.000 batang.
Di lokasi penanaman mangrove, Presiden Jokowi didampingi Menteri LHK Siti Nurbaya, Kepala BRGM Hartono, dan Bupati Bengkalis Kasmarni, berdialog langsung dengan masyarakat yang melakukan penanaman. Masyarakat terlihat sangat antusias, bahkan ada yang menangis mengungkapkan rasa syukurnya dapat menanam mangrove bersama dengan Presiden.
'Kedatangan Bapak Presiden jauh-jauh ke pulau Bengkalis membawa harapan penyelamatan desa kami dengan program mangrove. Alhamdulillah dengan program mangrove sejak tahun lalu, ratusan masyarakat mendapatkan penghasilan di masa sulit pandemi. Per orang bahkan ada yang sampai dapat penghasilan Rp3,5-4 juta,'' kata Saparis (74), warga desa.
Bupati Bengkalis Kasmarni juga menyampaikan ucapan syukur atas kunjungan Presiden Jokowi ke Desa Muntai Barat. Lokasi ini menjadi daerah terdepan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, dan hanya dipisahkan oleh Selat Melaka.
Pemuda dan Pancasila
Dalam program penanaman bibit mangrove di Bengkalis sejumlah pemuda ikut andil dalam program tersebut. Mereka bergotong royong agar wilayah itu bisa direhabilitasi dalam rangka mengendalikan abrasi, juga dalam mendukung ekowisata daerah.
Hal itu mencerminkan pemuda dengan Pancasila sehingga mereka bangga menjadi warga negara Indonesia. Selain itu, mereka turut menjadi bagian dari pewaris budaya. lebih mengenal budaya dari etnik lain.
Para pemuda tersebut juga menguatkan identitas bangsa serta mengharumkan nama bangsa melalui prestasi. Terlebih, generasi muda harus paham wawasan kebangsaan sebagai kekuatan mempersatukan bangsa.
Dijelaskan, berbicara tentang bangsa, maka berbicara pula tentang budaya. Ia mengatakan bangsa Indonesia adalah sebuah komitmen dan kesepakatan yang terdiri atas berbagai etnik dan pemeluk agama yang tersusun menjadi satu kesatuan.
Bisa dilihat, pada sila Persatuan Indonesia dalam Pancasila yang dilambangkan dengan pohon beringin. Jenis pohon beringin adalah spesies pohon yang kuat, besar, dan berdaun rimbun. Pohon beringin diartikan sebagai tempat berteduh sekaligus bentuk persatuan masyarakat Indonesia yang sangat sangat beragam.
Dan gerakan pemuda itu tercermin dalam sila kelima Pancasila yang dilambang dengan padi dan kapas. Hal ini melambangkan kebutuhan dasar setiap manusia, yaitu pangan dan sandang.
Mulai dari mengedepankan sikap adil antara sesama manusia, melaksanakan kewajiban dan menghormati hak orang lain, dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia dikedepankan dibandingkan kemakmuran pribadi atau golongan.
Laporan: Mela
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »