BENTENGSUMBAR.COM – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat (PD) versi Moeldoko, Darmizal menanggapi tudingan dari kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ke pihaknya.
Sebagaimana diketahui, Koordinator Juru Bicara PD kubu AHY, Herzaky Putra Mahendra mengungkap sepak terjang Moeldoko yang berusaha memengaruhi PD sejak masih menjabat sebagai Panglima TNI.
Menurut Herzaky, konstruksi besar dari persoalan yang terjadi di PD saat ini, dimulai dari ambisi Moeldoko yang ingin sekali menjadi Presiden.
“Moeldoko adalah seorang petualang politik, sejak beliau melakukan Operasi Sajadah ketika menjadi Pangdam III/Siliwangi. Lalu dimasukan kotak menjadi Wagub Lemhannas," kata Herzaky dalam konferensi pers dengan tema 'Demokrat Berkoalisi dengan Rakyat vs Moeldoko Berkoalisi dengan Yusril' di Kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu 3 Oktober 2021.
Ia mengungkapkan, Moeldoko telah berambisi menjadi Calon Presiden Partai Demokrat pada 2014.
Merespons itu, Darmizal mengatakan pernyataan dari kubu AHY tak perlu didengar sama sekali, apalagi ditanggapi serius.
Sebab, hanya akan menghabiskan waktu dan energi alias mubazir.
“Tuhan tidak suka dengan yang mubazir nir manfaat,” ujarnya pada wartawan, Senin, 4 Oktober 2021.
Menurut Darmizal, masyarakat Indonesia saat ini sudah paham mana yang baik sehingga patut dicontoh serta siapa yang busuk penebar berita bohong yang menyesatkan.
Lebih jauh, dia menyinggung soal kekuasaan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di PD.
Darmizal membeberkan, sejak menjadi Ketua Umum PD pada 2013 saat ‘membegal’ Anas Urbaningrum di KLB, SBY pasti tidak mau berbagi kekuasaan di PD.
Sehingga menurutnya SBY bisa habis jika Moeldoko masuk ke PD.
“Apalagi saat itu dengan kariernya yang cemerlang, bisa habis SBY jika Moeldoko masuk di PD,” jelasnya.
Darmizal menganalisa bahwa Moeldoko pasti tahu siapa SBY dan tidak mungkin menemui SBY.
Terlebih untuk mencari posisi penting di partai yang sepenuhnya ingin dikuasai sepenuhnya SBY dan keluarganya.
“Jadi, KLB yang dilakukan para pendiri, kader senior dan pimpinan DPD serta DPC yang hadir adalah satu keniscayaan,” tuturnya.
Pasalnya, semua pihak ingin agar Demokrat kembali menjadi partai milik masyarakat dan menjadi rumah besar bagi seluruh rakyat Indonesia. (Galamedia)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »