BENTENGSUMBAR.COM - Direktur Eksekutif Charta Politica Indonesia Yunarto Wijaya menyindir pernyataan eks Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Gatot Nurmantyo sebelumnya diketahui mengungkap adanya indikasi penyusupan paham komunis ke dalam tubuh TNI.
Paham komunis dan PKI ini, ungkap Gatot, masih ada sampai saat ini meski selalu dibantah oleh berbagai pihak.
Adapun bukti nyata PKI ada di tubuh TNI menurut Gatot adalah hilangnya patung tokoh nasional di Museum Dharma Bhakti.
Menanggapi hal tersebut, Yunarto Wijaya menyindir Gatot Nurmantyo yang menjual isu Orde Baru dan PKI selama bulan September.
Sindiran tersebut disampaikan Yunarto Wijaya melalui akun Twitter-nya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Jumat, 1 Oktober 2021.
"Ngakunya anti PKI, lama-lama ujungnya cuma jualan Orba. Kasian amat pensiunnya kayak begitu," katanya.
Selain itu, Yunarto juga menyindir Gatot yang acap kali muncul ke publik setiap isu PKI di bulan September hangat dibicarakan.
"Nah khan, tiap September dia manggung lagi. Gak mau kalah sama Vina Panduwinata 'September Ceria'," katanya.
Yunarto secara implisit menilai, analisis tentang ideologi yang dilakukan Gatot dengan menggunakan pendekatan keberadaan patung tidak masuk akal.
"Bapak Jenderal yang satu itu kok demen amat belain patung? Analisis tentang ideologi pake pendekatan keberadaan patung," tuturnya.
Sebagai informasi, pernyataan Gatot soal adanya paham PKI di tubuh TNI disampaikan dalam webinar yang digelar pada Minggu, 26 September 2021.
Gatot mengatakan, seharusnya terdapat diorama yang menggambarkan suasana saat 1 Oktober 1965 atau beberapa jam setelah enam Jenderal dan perwira muda TNI AD diculik PKI.
Seharusnya, lanjut Gatot, ada patung Presiden Soeharto yang kala itu menjabat sebagai Pangkostrad di Museum Dharma Bhakti.
Selain patung Soeharto, patung lain yang disinggung Gatot adalah patung Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) Kolonel Sarwo Edhie Wibowo dan Menteri/Panglima TNI Angkatan Darat Jenderal AH Nasution.
Di sisi lain, Kapten Kostrad Kolonel Inf Haryantana membantah Kostrad mempunyai ide untuk membongkar patung-patung tersebut.
Ia mengungkap, pembongkaran tersebut merupakan inisiatif dari Letjen TNI (Purn) Azmyn Yusri Nasution yang merupakan Pangkostrad ke-34.
Azmyn juga diketahui merupakan orang yang membuat patung-patung tersebut. (PikiranRakyat-Bekasi)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »